HUT Pemprov Kalbar ke 64, Gubernur Sutarmidji Fokus Tingkatkan Angka Rata-rata Lama Sekolah

Salah satu Program yang menjadi prioritas adalah pada bidang pendidikan dimana untuk meningkatkan angka rata-rata lama sekolah.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK/ANGGITA PUTRI
Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji menyerahkan piagam penghargaan kepada siswa berprestasi Kerensia Valeria yang telah berhasil meraih Medali Emas Olimpiade Bahasa Inggris di Italia pada HUT ke-64 Pemprov Kalbar, Kamis 28 Januari 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Provinsi Kalimantan Barat 2021 sudah berusia 64 tahun tepatnya hari ini Kamis 28 Januari.

Pada masa kepemimpinan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, dan Wagub Kalbar, H Ri Norsan menginjak masa tiga tahun sudah banyak capaian kinerja melalui program prioritas seperti untuk peningkatakan.

Pada 2018 IPM Kalbar berada pada angka 66,98. Lalu pada tahun 2020 IPM Kalbar sudah mengalami peningkatan pada angka 67,66. Gubernur Sutarmidji juga menargetkan untuk menjngkatkan IPM menjadi 69.

Salah satu Program yang menjadi prioritas adalah pada bidang pendidikan dimana untuk meningkatkan angka rata-rata lama sekolah.

Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji mengatakan bahwa fokus di bidang pendidikan tahun 2021 dibawah Pemprov Kalbar dilakukan untuk meningkatkan lamanya sekolah melalui program pendidikan maupun pembangunan sekolah sesuai kebutuhan didaerah.

HUT Pemprov Kalbar Ke 64, Ria Norsan Akan Wujudkan Janji Pemekaran Kapuas Raya

Ia mengatakan fokus dibidang pendidikan pada tahun 2021 sampai tahun berikutnya Pemprov Kalbar akan terus berupaya meningkatkan lamanya sekolah.

“Kalau lamanya kesempatan untuk mendapatkan akses pendidikan itu penting begitu juga dengan lamanya sekolah. Sekarang rata-rata lama sekolah kita 7,37 tahun. Saya berharap bisa meningkat menjadi 9,” ujarnya kepada Tribun Pontianak saat ditemui di Ruang kerjanya, Senin 25 Januari 2021.

Maka dari itu, Gubernur Sutarmidji mengatakan untuk mewujudkan itu semua perlu dibangun SMA dan SMK yang harus diperbanyak. Apalagi saat ini untuk sekolah negeri sudah digratiskan oleh pemerintah.

“Jadi ini upaya kita untuk memperpanjang kesempatan akses pendidikan dan lamanya belajar di Kalbar,” ujarnya.

Selain itu, ia mengatakan harus ada program paket C untuk mereka yang sudah berusia diatas 25 tahun untuk mempercepat, kalau tidak seperti itu maka IPM di Kalbar akan lambat merangkak naik.

“Saat ini kita berupaya diseluruh kabupaten kota Se-Kalbar sampai 5 tahun kedepan pada masa jabatan saya bersama Pak Norsan setidaknya kita sudah membangun SMA dan SMK tambahan baik skala besar maupun kecil tergantung wilayahnya,” tegasnya.

Ia mengatakan untuk sekarang sekolah yang sudah dibangun seperti di Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah dan pada tahun ini dilanjutkan pembangunan sekolah di Sambas. Kemudian Mempawah Hulu, dan Kabupaten Kubu Raya.

“Saya juga sudah minta untuk di Bengkayang tapi belum teralisasi. Mudah-mudahan bisa dan untuk di Kapuas Hulu hanya menambah ruang belajar,” ujarnya.

Tak hanya itu saja, Pemprov Kalbar juga akan membantu dalam bentuk hibah kepada Politeknik di daerah terutama untuk infrastruktur baik ruang kuliahnya, maupun landscape disekitar bagunannya.

Kemudian setelah itu kaitannya dengan pendidikan yakni mensertifikasi siswa yang tamatan SMK lewat lembaga sertifikasi daerah yang sudah dimiliki oleh Pemprov yang akan dibangun tahun ini.

Genjot IPM Kalbar, Sutarmidji-Ria Norsan Fokus Pendidikan, Kesehatan dan Infrastruktur

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved