Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Korban SJ 182 Agus Minarni Teridentifikasi dari Jempol Kanan, Minta Dimakamkan di Mempawah
Agus Minarni merupakan adik kandung dari Ketua Yayasan Pontren Darussalam Sengkubang Ustaz Yusdiansyah.
"Insyaallah Pemkab Mempawah akan memfasilitasi pengurusan kepulangan jenazah, dari keperluan hingga pengurusan sampai datang ke rumah duka," tegasnya.
Muhammad Pagi mengatakan, ia bersedia mendampingi pihak keluarga dalam menerima kedatangan jenazah di Bandara Supadio Pontianak.
"Kita juga akan memfasilitasi segala proses kelancaran operasional dari Bandara Supadio ke tempat tinggal almarhumah di Mempawah," pungkasnya.
6 Korban Teridentifikasi
Hingga Kamis 14 Januari 2021 tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengidentifikasi enam korban Sriwijaya Air Sj 182.
Tim DVI pertama kali mengidentifikasi korban atas nama Okky Bisma pada Senin lalu. Okky Bisma berusia 30 tahun, warga Kramatjati, Jakarta Timur.
Kemudian, pada Selasa, tim DVI mengidentifikasi tiga korban yakni Fadly Satrianto (38), warga Pabean Cantian, Surabaya, Jawa Timur. Kemudian Khasanah (50), warga Pontianak Barat dan Asy Habul Yamin (36), warga Sintang. Sementara pada Kamis, kembali teridentifikasi Agus Minarni, warga Mempawah Hilir dan Indah Halimah Putri, warga Sungai Pinang, Sumatera Selatan.
Akta kematian dan dokumen kependudukan dari tiga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 atas nama Fadly Satrianto, Khasanah, dan Asy Habul Yamin telah diterbitkan.
“Tiga korban yang ditemukan kemarin, dokumen kependudukannya sudah kami selesaikan. Penyerahannya menunggu kesepakatan keluarga dan nanti bersama-sama dengan Pak Dirut Jasa Raharja,” ujar Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif.
Sementara itu, akta kematian Okky Bisma telah diterbitkan sebelumnya dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga. Akta kematian Indah dan Agus diproses Akta kematian dan dokumen kependudukan korban atas nama Indah Halimah Putri dan Agus Minarni sedang diproses. Setelah itu, dokumen akan diserahkan kepada pihak keluarga.
Sambangi Istri Korban
Wakil Bupati Sambas Hj Hairiah menyambangi Evi, istri dari Kolisun yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Menurut Wabup, mertua Kolisun sempat melarang menantunya untuk pergi belanja barang ke Jakarta.
"Mertuanya sudah melarang dan meminta agar dia belanja di Pontianak saja. Tapi karena dia ingin cari yang murah dan banyak varian jadi belanja di Jakarta. Dia mencari agen barang-barang plastik seperti pot bunga dan lainnya, agar banyak variasi," ujar Wabup Hairiah, Kamis 14 Januari 2021.
Sesampainya di Jakarta, Kolisun terus berkomunikasi dengan istrinya. Mereka saling telepon untuk memberikan kabar satu sama lain. Kolisun juga mengabarkan rencana kepulangannya menggunakan Sriwijaya Air.
Dari pengakuan Evi, sesaat sebelum naik pesawat mereka sempat berkomunikasi. "Istrinya juga tahu kalau suaminya naik Sriwijaya Air, dan sempat ditelepon tidak aktif. Dia mengira handphone suaminya ngedrop, dan dia baru tahu malam hari melalui Facebook," katanya.
Kabar duka itu juga didapatkan Evi dari kepala desa yang datang kerumahnya. Kolisun dan Evi bertemu saat keduanya bekerja di Malaysia. Setelah pulang ke Indonesia, keduanya menikah dan menetap di Sambas.
Kolisun bekerja sebagai pedagang barang-barang perabotan sementara dan istrinya bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). Kolisun meninggalkan satu orang istri dan 3 orang anak. "Yang paling tua sudah sekolah. Istrinya berusaha tegar, ikhlas dan ingin membesarkan anak-anaknya," tutup Wabup.