Festival Cap Go Meh Ditiadakan Kecuali Ritual Agama, Windy: Seharusnya Pemkot Singkawang Mematuhi
Dengan ditiadakannya Festival Cap Go Meh yang disampaikan Gubernur Kalbar. Dikatakannya seharusnya Pemkot Singkawang sudah harus mematuhi itu.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Windy Prihastari langsung menindaklanjuti arahan Gubernur Kalbar untuk ditiadakannya Festival Cap Go Meh kecuali Ritual Agama mengingat adanya pandemi COVID-19 sedang melanda Kalbar.
Ia mengatakan bahwa Disporapar Kalbar langsung berkoordinasi dengan Biro Kesra dan Satgas Provisni Kalbar untuk mempersiapkan suratnya.
“Saat ini yang terpenting adalah kesehatan dan keselamatan warga. Dengan adanya festival pasti akan ada kerumunan yang terjadi yang tentunya beriko untuk penyebaran COVID-19,” ujarnya kepada Tribun Pontianak, Kamis 7 Januari 2021.
Ia mengatakan bahwa beberapa waktu lalu saat meninjau penerapan Prokes COVID-19 yang diterapkan di Wisata yang ada di Kota Singkawang sudah berkoordinasi dengan Kadisporapar Kota Singkawang terkait antisipasi seperti apa yang dilakukan menjelang Cap Go Meh tahun ini.
Baca juga: Masuk Kalbar Jalur Udara Wajib PCR Negatif di Perpanjang, Tak Ikuti Aturan Maskapai Akan Didenda
“Menindaklanjuti apa yang telah disampaikan Pak Gubernur saya sudah menyampaikan langsung kepada Kepala Disporapar Singkawang,” ujarnya.
Dengan ditiadakannya Festival Cap Go Meh yang disampaikan Gubernur Kalbar.
Dikatakannya seharusnya Pemkot Singkawang sudah harus mematuhi itu.
Ia mengatakan bahwa dalam perayaan Festival Cap Go Meh tidak hanya pertunjukan tatung dan atraksi naga yang ditiadakan tapi semua agenda kecuali yang menyangkut Ritual agama.
Dikatakannya ditengah pandemi COVID-19 sebuah inovasi perlu dilakukan ketika tidak bisa dilaksanakan secara langsung untuk antisipasi mengundang kerumunan bisa dilakukan secara virtual dengan melakukan berbagai inovasi agar wisatawan tetap tertarik menyaksikan secara virtual.
“Menarik jika bisa dibuat seperti Virtual Tour 360. Jadi seolah -olah wisatawan berada di Kota Singkawang ,” tegasnya.
Lanjutnya mengatakan jika ada yang bisa dilakukan secara virtual akan menjadi pilihan ditengah pandemi.
“Jadi diperlukan inovasi dari setiap daerah dalam melaksanakan suatu event disaat pandemi, tapi semuanya harus dipersiapkan secara matang,” pungkasnya. (*)