Sejumlah Kampus di Kalbar Belum Berlakukan Kuliah Tatap Muka, Berikut Alasannya

Kita memang menerapkan kuliah daring untuk IKIP, tapi bagi yang praktik lapangan masih melakukan tatap muka karena untuk praktikum

Editor: Jamadin
Ilustras
Ilustrasi Kuliah Online 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sejumlah Kampus di Kalbar masih menunggu arahan dari Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalbar.

Bahkan, rencana perkuliahan tatap muka yang dijadwalkan 4 Januari 2021 terpaksa ditunda.

Satu di antara kampus di Kalbar, IKIP PGRI Pontianak masih melakukan kuliah daring. Hal itu dibenarkan Rektor IKIP PGRI Pontianak Rustam.

Ia mengatakan, sebelumnya memang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan bahwa mahasiswa sudah bisa kuliah dengan tatap muka maupun Daring di Januari 2021.

Namun, dijelaskan Rustam, IKIP PGRI masih dominan menerapkan perkuliahan dengan sistem daring.

Baca juga: Belum Mulai Pembelajaran Tatap Muka, Politeknik Negeri Ketapang Masih Lakukan Perkuliahan Daring

Hanya beberapa aktivitas saja yang dilakukan di kampus dengan tetap dilakukan pembatasan.

“Rencana awal tahun 2021 Pak Menteri bilang akan belajar tatap muka. Kemudian setelah ada keputusan Gubernur Kalbar untuk menunda belajar tatap muka dulu karena perkembangan Covid-19 di Kalbar masing tinggi ditambah ada mutasi virus baru,” ujarnya kepada Tribun, Minggu 3 Januari 2021.

Rustam mengatakan, hingga 2021, IKIP PGRI Pontianak masih tetap memberlakukan sistem Daring. Pihaknya sedang fokus pada meningkatkan mutu perkulihan Daring.

Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP-PGRI Pontianak), Rustam, M.Pd., Kons
Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP-PGRI Pontianak), Rustam, M.Pd., Kons 

Sebab berdasarkan evaluasi, banyak muncul kelemahan pada jaringan maupun ketersediaan handphone para mahasiswa.

“Tidak terasa ternyata satu semester sudah kita lewati untuk belajar online dan nanti di Februari kita sudah ujian semester. Artinya untuk belajar Daring bisa dikatakan sukses dan bahkan laporan Dapodik ke Dikti kita yang paling awal,” ujar Rustam.

Ia mengatakan, arahan Satgas Covid-19 Kalbar masih dinantikan pihaknya untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka.

“Kita memang menerapkan kuliah daring untuk IKIP, tapi bagi yang praktik lapangan masih melakukan tatap muka karena untuk praktikum,” katanya.

“Kemudian praktik prodi lainnya kita pakai batasan waktu dan jumlah peserta yang dikurangi. Misalnya ada satu kelas, jadi hanya ada beberapa orang yang masuk tergantung mata kuliah dan tidak setiap hari,” tambah Rustam.

Saat ini yang tetap masuk kampus hanya dosen struktural dan dosen yang melakukan penelitian. Sedangkan untuk mahasiswa yang mengurus skripsi sudah menggunakan sistem Si Seksi (Seminar Skripsi).

“Jadi mahasiswa dan dosen tinggal konsultasi menggunakan Si Seksi khusus di IKIP PGRI Pontianak. Jadi sudah ada tutorial penggunaaannya untuk upload berkasnya juga bisa di upload lewat email,“ ujarnya.

Ia mengatakan setelah dosen menerima bahan revisi dan selesai, baru diceklis pada aplikasi Si Seksi. Jadi para mahasiswa bisa melihat perkembangan skripsinya lewat aplikasi tersebut.

“Penggunaan aplikasi ini sudah satu tahun belakangan ini sebelum adanya Covid -19 karena semenjak saya dilatik saya sudah minta adanya sistem informasi terpadu. Alhamdulillah bisa kita terapkan bertepatan ada Covid-19. Jadi mahasiswa dan dosen tidak terlalu susah menggunakannya,” jelasnya.

Baca juga: Belum Mulai Pembelajaran Tatap Muka, Politeknik Negeri Ketapang Masih Lakukan Perkuliahan Daring

Selain menggunakan Si Seksi mahasiswa bisa melakukan konsul online melalui Whatsapp dan juga email. Namun untuk perkambangan konsultasi akan tetap di upload di Si Seksi.

Sedangkan untuk ujian seminar dan skripsi masih dilakukan secara tatap muka karena mengingat yang ujian tidak ramai.

Selain itu untuk nilai ujian melalui petemuan langsung kesannya lebih sakral. Kecuali mahasiswa tidak bisa hadir karena daerahnya zona merah.

Sistem daftar ulang online juga bisa melalui Si Dalang. Rustam mengatakan karena ada yang terdampak Covid-19 mahasiswa diberikan kemudahan untuk mencicil uang semester 5 kali anggsuran. Ia juga mengimbau kepada mahasiswa IKIP PGRI Pontianak untuk selalu menjaga kesehatan karena virus Covid-19 makin berkembang dan bermutasi.

“Maka dari itu kewajiban kita untuk melakukan pola hidup baru yang memang sudah tertanam dalam diri bukan hanya karena Covid -19 dan harus tetap menerapkan prokes,” ujar Rustam.

Rustam mengatakan bahwa proses pembejalaran saat ini bisa menjadi pembelajaran bagi mahasiswa.

Sebagai mahasiswa dikatakannya, jangan hanya mencari ilmu dengan dosen saja.
Sebab bisa melalui teknologi yang saat ini sudah canggih untuk mencerdaskan kognitif tidak hanya dengan dosen.

Sedangkan untuk pelaksanaan wisuda tahun ini akan direncanakan pada Maret 2021 mendatang secara tatap muka di Qubu Resort Kubu Raya dengan tetap menerapkan Prokes.

“Wisuda Insya Allah Maret 2021 tapi masih tetap sama menerapkan Prokes. Wisudawan yang ikut juga bertahap cuma kita minta izin dulu kalau dapat izin baru akan kita laksanakan di Qubu Resort. Saya mengusahakan tidak daring karena sakral,” katanya.

Direktur Politeknik Negeri Ketapang (Politap), Endang Kusmana juga memastikan hingga kini seluruh kegiatan perkuliahan di Politap masih menggunakan daring. Namun untuk praktik yang tidak dapat disimulasikan, terpaksa harus melaksanakan di laboratorium dengan kapasitas setengah atau 50 persen dari jumlah peserta.

"Kita masih semester gasal 2020/2021 kita masih daring. Untuk praktek sesuai arahan Kemendikbud tetap penerapan protokol kesehatan. Beberapa praktek yg tidak mungkin disimulasikan, dilakukan di lab dengan peserta 50 persen. Tapi sebagian besar masih daring," kata Endang Kusmana.

Langkah sama juga diambil Politeknik Negeri Pontianak. Direktur Politeknik Negeri Pontianak Ir Muhammad Toasin A MSi menyatakan, perkuliahan tatap muka langsung mahasiswa dan dosen telah dilakukan sejak pertengahan bulan Juni 2020 lalu.

Namun teknis dalam pelaksanaannya peserta atau mahasiswa dibatasi dan hanya mata kuliah tertentu saja yang dilaksanakan tatap muka.

Direktur Politeknik Negeri Pontianak, Ir. Muhammad Toasin A., M.Si
Direktur Politeknik Negeri Pontianak, Ir. Muhammad Toasin A., M.Si 

"Perkuliahan tatap muka dilaksankan secara terbatas khususnya kegiatan praktik dan praktikum dengan kapasitas 50 persen dengan protokol kesehatan," kata Direktur Polnep.

Dalam hal ini, Ia menyampaikan bahwa penerapan protokol kesehatan covid-19 dilakukan dengan ketat demi keamanan dan keselamatan bersama. "Sebelum masuk kelas, mahasiswa harus cek suhu, semprot disinfektan, pakai masker dan cuci tangan pakai sabun yang telah disediakan," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson juga mengimbau agar aktivitas perkuliahan dilakukan Daring, kecuali untuk kegiatan praktek yang memang harus terjun ke lapangan.

Hal tersebut mengingat penularan covid-19 Provinsi Kalbar berdasarkan data penyebaran Covid-19 di Kalbar per 27 Desember 2020 masih zona oranye. Sedangkan untuk kabupaten kota ada tiga daerah yang berada di zona kuning yakni Sanggau , Mempawah, Kapuas Hulu. Sedangkan 11 daerah lainnya berada di zona oranye.

“Saat ini masih banyak daerah yang berada pada zona oranye, kecuali daerah sudah zona kuning atau zona hijau baru boleh tatap muka,” ujarnya kepada Tribun.

Namun dikatakannya pihak Perguruan Tinggi tetap harus menunggu kebijakan dari Kemendikbud.

“Kalau dari Satgas Provinsi Kalbar meminta mereka tidak melaksanakan tatap muka dulu, karena masih zona oranye seperti di Kota Pontianak masih zona oranye yang berisiko tinggi untuk penularan kalau dilaksanakan kuliah tatap muka,” ujarnya.

Ia mengimbau untuk perguruan tinggi di Kalbar tetap menggunakan sistem belajar daring dulu untuk saat ini kecuali untuk tugas praktek yang memang tidak bisa menggunakan daring boleh tatap muka tetap dengan menerapkan prokes Covid-19 dan pembatasan jumlah mahasiswa. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved