Monitoring Penerapan Prokes di Obyek Wisata Kahyangan Resort, Windy : Masyarakat Tak Perlu ke Bali
Windy Prihastari mengatakan bahwa Destinas Wisata yang ada di Kabupaten Bengkayang sangat banyak sekali mulai dari pemandagan alam yang disuguhkan
Penulis: Anggita Putri | Editor: Hamdan Darsani
Ia menilai penerapan prokes di Kahyangan sudah baik dan tamu dianjurkan selalu memakai masker, dan sering cuci tangan. Dikatakannya Kahyangan Resort bisa menjadi contoh bagi tempat lain untuk menerapkan Prokes.
Lanjutnya mengatakan bahwa Diaporapar Bengkayang juga sering melakukan pembinaan bersama Satgas COVID-19 dari TNI Polri.
Baca juga: Tambah Spot Obyek Wisata, Pemkot Singkawang Rencanakan Bangun Tugu Toleransi di Kawasan Taman Burung
“Saya ucapkan terima kasih telah hadir Kadisporapar Kalbar yang telah melakukan monitoring dan pembinaan mudah-mudahan semakin baik lagi. Kemudian COVID-19 tidak menjadi kluater baru disini,” ujarnya.
Selain itu, dikatakannya bahwa penerapan Prokes COVID-19 juga diterapkan ditempat wisata lainnya di Bengkayang dan dilakukan monitoring terus menerus dan bersama tim di kabupaten yang bergerak bersama mulai dari Kapolres dan Camat untuk melakukan monitoring.
“Saya sempat dapat video Riam Pangar dimana sebelum masuk dilakukan imbauan kepada wisatawan yang hadir sehingga selalu menerapkan Prokes,” ujarnya.
Ditempat yang sama Owner Kahyangan Resort, Aslina mengatakan bahwa Kahyangan Rrsort sudah mengantongi Sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability).
Sertifikasi CHSE berfungsi sebagai jaminan kepada wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
“Kita sudah persiapkan Prokes COVID-19 sejak buka dari awal setelah adanya pandemi. Kita bahkan sempat tutup 3 bulan dan buka kembali pada Juni 2020,” ujarnya.
Awal buka sampai saat ini Kahyangan Resort selalu menjalankan prokes dan tetap mengimbau tamu yang datang untuk suhunya tetap di cek dan mencuci tangan dan menggunakn handsanitize yang sudah disiapkan di beberapa titik.
Ia mengatakan ditahun ini pengunjung yang paling banyak selama masa pandemi yakni pada tahun baru, tapi tetap dibatasi kalau sudah ramai maka akan distop.
“Kemarin sampai 700 pengunjung tapi kalau tidak pandemi bisa mencapai 2000 seperti Imlek dan Tahun baru sebelumny dan pada momen lebaran bisa 1000 lebih,” pungkasnya. (*)