Harisson Sebut Kayong Utara Seakan Ogah-ogahan Dalam Penanganan Covid-19

Dikatakannya dalam rangka testing dan tracing ini ada beberapa kabupaten yang lemah pelaksanaannya, termasuk salah satunya Kabupaten Kayong Utara.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ANGGITA PUTRI
Kadiskes Provinsi Kalbar, Harisson. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Berdasarkan hasil pemeriksaan dan penilaian BPK Provinsi Kalbar bahwa Kayong Utara masuk kategori kurang efektif dari sisi penanganan COVID-19.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson mengatakan memang untuk penanganan COVID-19 diharuskan melaksanakan testing, tracing dan treatmen (3T).

Dikatakannya dalam rangka testing dan tracing ini ada beberapa kabupaten yang lemah pelaksanaannya, termasuk salah satunya Kabupaten Kayong Utara.

“Jadi mereka ini (Kayong Utara) lemah dalam pelaksanaan tracing. Walaupun jumlah penduduknya itu relatif lebih sedikit dibadingkan dengan kabupaten lain,” ujar Harisson, Senin 21 Desember 2020.

Ia mengatakan untuk jumlah Penduduk Kayong Utara sendiri mencapai 127.301 ribu jiwa, tapi kalau melihat sampel yang dikirim ke Provinsi selama ini dari Maret sampai Desember hanya mencapai 614 sampel.

Baca juga: Masih Pandemi Sekda Sintang Tak Gelar Open House Natal 2020

“Jadi hanya Oktober saja tinggi sebanyak 356 sampel . Lalu di Desember minggu terakhir hanya 20. kalau kabupaten lain kan sampai antara 150-300 an sampel ,” jelasnya.

Ia mengatakan hal ini bisa saja dikarenakan SDM di bidang kesehatan disana yang kurang. Tapi mereka juga terkesan ogah-ogahan.

“Jadi kedepanya tidak menutup kemungkinan Diskes Provinsi Kalbar akan mengirimkan tim ke daerah yang lemah dalam melaksanakan tracing dan testing,” pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved