Juliari Batubara Tersangka Suap Bansos Covid - Ari Lupa Pesan Presiden Jokowi dan Megawati ?
Penetapan tersangka ini merupakan tindak lanjut atas operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK pada, Jumat 5 Desember 2020 dini hari WIB.
Ari: Awalnya saya mendapat informasi dari pimpinan partai bahwa nama saya diajukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon menteri. Pada waktu itu saya diminta siap-siap.
Saya ini orang yang tidak punya ekspektasi tinggi-tinggi. Saya penganut filosofi kerja keras namun ekspektasi biasa-biasa saja. Karena kalau ekspektasi terlalu tinggi dan tidak tercapai stres dan jadi baperan (terbawa perasaan).
Saya tidak mau jadi orang politik yang baperan. Dalam pikiran saya, kalau memang saya cocok menjadi pembantu beliau (Presiden Jokowi), ya saya pasti diajak.
Dalam dunia politik itu jangan terlalu serius, tidak boleh baperan. Jangan sampai tidak dikasih jabatan murung, lalu keluar dari partai.
Baca juga: Bansos Januari 2021 Cair Lagi ? Presiden Joko Widodo Minta Ini ke Mensos Juliari Batubara !
Tribun: Waktu itu Anda membayangkan mendapat tugas di kementerian apa?
Ari: Waktu saya ditelepon, pimpinan partai menyampaikan PDI Perjuangan mengusulkan nama-nama calon menteri dan kementeriannya, jadi tidak keluar dari situ (daftar yang diajukan PDI Perjuangan)
Saya kan sudah cukup mengenal Pak Joko Widodo sejak lama ya. Dari zaman beliau masih Wali Kota Solo.
Walaupun tidak terlalu sering bertemu, tapi saya juga berhubungan dengan beliau ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Ketika dipanggil ke Istana menjelang pengumuman anggota kabinet, saya tidak terlalu lama diajak ngobrol oleh Pak Jokowi. Intinya Pak Presiden Jokowi minta saya membantu beliau di Kementerian Sosial.
Memang, saya tidak ada background mengenai sosial. Dulu saya pengusaha kemudian masuk Komisi VI (perindustrian dan perdagangan) dan Komisi XI (kesehatan dan ketenagakerjaan). Jadi urusannya lebih banyak ke urusan ekonomi.
Tribun: Ada pesan khusus dari Presiden Jokowi?
Ari: Tidak juga. Beliau hanya bilang begini, "Mas Ari tolong perhatikan benar soal eksekusinya (pelaksanaan program) sehingga tepat sasaran. Sudah itu saja. Pak Presiden orangnya tidak bertele-tele, tidak muter-muter.
Tribun: Apakah ada pesan khusus dari Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan?
Ari: Ya pesan khususnya jadilah menteri yang benar. Begitu saja. Orang tahu saya kader PDI Perjuangan, lha kalau saya bekerja tidak benar partai ikut terkena dampaknya. Bu Mega (Megawati Soekarnoputri) itu orangnya simple, tidak terlalu njlimet.
Tribun: Bagaimana melaksanakan perintah Presiden agar jangan korupsi?