PT Pertamina Integrated Terminal Pontianak Bantu Pengrajin di Kampung Tenun Buat Inovasi Masker

Terutama dikarenakan masa pandemi ini juga yang telah kita rasakan mulai awal-awal tahun 2020 hingga sampai sekarang pun masih belum berakhir

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ MUZAMMILUL ABRORI
Pelatihan Pembuatan Masker Tenun yang diinisiasi oleh PT Pertamina Integrated Terminal Pontianak kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mekar II, yang berada di Kampung Tenun, Batulayang, Kota Pontianak, Sabtu 29 November 2020. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Upaya membantu masyarakat dalam pemulihan ekonomi dimasa pandemi Covid-19, PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal Pontianak memberikan suatu pelatihan pembuatan masker kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang ada di Kampung Tenun Khatulistiwa, Batulayang, Kota Pontianak, pada Sabtu 28 November 2020.

Disampaikan Ketua CSR Management PT Pertamina Integrated Terminal Pontianak, Muhamad Faturahman bahwa, pelatihan yang diberikan bertujuan agar para penenun dapat terus berinovasi dalam mengenalkan kain tenun khas kota Pontianak, yakni "Corak Insang".

Apalagi, Faturahman menyebut selama pandemi Covid-19 melanda, para penenun mengaku sepi penjualan, lantaran daya beli masyarakat yang menurun.

Baca juga: PT Pertamina Integrated Terminal Pontianak Salurkan CSR ke Kampung Tenun Khatulistiwa

"Terutama dikarenakan masa pandemi ini juga yang telah kita rasakan mulai awal-awal tahun 2020 hingga sampai sekarang pun masih belum berakhir," jelas Muhamad Faturahman.

"Jadi kita memunculkan inisiasi dari masyarakat itu sendiri untuk memperkenalkan produk khas dari kalimantan barat yaitu songket tenun,"

"Dan secara tidak langsung dengan pembuatan masker itupun memunculkan kepedulian dari warga sendiri dalam penanganan pencegahan Covid-19, yakni turut serta memenuhi kebutuhan masker guna pencegahan penyebaran Covid-19," tambah Muhammad Faturahman.

Dengan pelatihan pembuatan masker tenun yang diberikan, menurut Faturahman akan lebih efektif dalam memunculkan kembali produktifitas masyarakat ditengah situasi pandemi.

"Dan secara tidak langsung mereka juga tetap beriwirausaha untuk mensejahterakan mereka," 

Melalui program berdikarinya inipun, kata Fatur bahwa pihaknya ingin menciptakan keseimbangan antara perusahaan dengan kelompok masyarakat melalui pendekatan pemberdayaan bagi mereka.

"Kitakan CSR itu lebih kearah pemberdayaan masyarakat, kebetulan untuk pembuatan masker ini konsepnya sesuai dengan kondisi keadaan sekarang,"

"Dan untuk menunjang produktifitas untuk kelompok tenun ini, selain dari pelatihan kita juga memberikan bantuan lainnya, seperti bantuan lainnya yaitu pemberian beberapa alat tenun senilai Rp 25 juta rupiah," ungkap Muhammad Faturahman.

Baca juga: Pemkab Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Diversifikasi Kain Tenun ke IKM di Putussibau 

Kemudian Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mekar II, Kuniarti sangat menyambut baik dorongan yang telah diberikan PT Pertamina Integrated Terminal Pontianak.

"Dengan kegiatan seperti ini otomatis membantu ibu-ibu pengrajin, yang tadinya tidak punya kegiatan dirumahnya, atau hanya sekedar menjahit-jahit baju dirumahnya, apalagi menjahit sekarang agak sepi," terang 

"Jadi dengan inovasi membuat masker ini sangat membantu. Apalagi sekarang masker inikan sangat diperlukan, jadi bisa menambah penghasilan ibu-ibu disini yang tadinya menjahit baju, kemudian banting setir ke menjahit masker,"

Dirinya pun berharap, dengan pelatihan masker yang diberikan, dapat menjadi penyemangat ibu-ibu di Kampung Tenun untuk kembali memproduksi dan memperkenalkan kain tenun.

"Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan dari pertamina ini kedepan ibu-ibu disini yang tadinya udah putus asa, pelatihan inipun bisa jadi penyemangat ibu-ibu di Kampung Tenun ini,"

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved