PT Pertamina Integrated Terminal Pontianak Salurkan CSR ke Kampung Tenun Khatulistiwa
Dijelaskan Otto, dipilihnya kampung tenun sebagai penyaluran dana CSR ini berdasarkan hasil survey, dimana pihaknya menilai apa yang telah di lakukan
Penulis: Ferryanto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal Pontianak menggelar launching program Pertamina Berdikari di Kampung Wisata Tenun Khatulistiwa, di Gang Sambas Jaya, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, Kamis 19 November 2020.
Otto Y.P. Tambunan, Manager PT Pertamina Integrated Terminal Pontianak menjelaskan program Pertamina Berdikari ini merupakan pelaksanaan visi dan misi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dengan penyaluran CSR ke masyarakat.
Dijelaskan Otto, dipilihnya kampung tenun sebagai penyaluran dana CSR ini berdasarkan hasil survey, dimana pihaknya menilai apa yang telah di lakukan oleh masyarakat di Kampung Tenun sangat baik dan mampu di kembangkan serta di berdayakan dalam rangka Memajukan kawasan wisata dan mensejahterakan masyarakat.
Kepada para penenun di Kampung Tenun Gang Sambas Jaya ini, Otto menyampaikan Pertamina tidak hanya sekedar memberikan bantuan berupa finansial. Dengan total dana mencapai 200 juta rupiah, pihaknya akan memberikan bantuan alat tenun, pelatihan serta pendampingan kepada masyarakat, dan Pertamina yang bekerja sama dengan sejumlah stakeholder terkait juga akan membantu pemasaran prodak dari kampung tenun ini.
Pada pelaksanaan Program ini, PT Pertamina Integrated Terminal Pontianak pun menggandeng Jejak Pesisir Nusantara, selaku mitra pelaksanaan CSR ini.
Baca juga: Kades Kuala Dua Sambut Baik Kerjasama Pertamina DPPU Supadio Berdayakan Masyarakat
"Kami disini mengadakan pelatihan, pendampingan kepada masyarakat, dan juga ada penyerahan alat tenun. Kampung tenun ini merupakan satu - satunya di Kota Pontianak, yang mempunyai kemampuan membuat kerajinan kain tenun dari bahan hingga menjadi menjadi kain, sehingga kampung tenun ini sangat potensial untuk dijadikan lokasi wisata,"ujarnya.
Dengan pemberian bantuan CSR ini ke kampung Tenun, Otto mengharapkan daerah kampung tenun ini dapat menjadi wilayah wisata yang ikonik di Kota Pontianak, yang kemudian meningkatkan perekonomian masyarakat di Kampung Tenun.
",Harapan kami, dengan pemberdayaan di Kampung Tenun ini, semakin dapat mendorong masyarakat untuk berkembang, berdampak positif dari segi sosial, budaya dan ekonomi masyarakat setempat,"tuturnya berharap.
Atas bantuan CSR ini, Ketua Kelompok Pengrajin Tenun Mekar II, Kurniati menyampaikan apresiasinya.
Saat ini, di kampung tenun Gang Sambas Jaya terdapat 50 lebih penenun, dan 18 rumah Tenun yang memiliki mesin tenun, oleh sebab itu, menurutnya yang paling dibutuhkan saat ini ialah bantuan alat tenun.
"Jadi yang saat ini yang paling dibutuhkan itu mesin tenun, alat yang paling kita butuhkan, sementara ini ada 18 rumah yang punya alat tenun dengan pengrajin aktif itu 25 orang, kalau yang sudah bisa menenun sekira 50 orang,,"ujarnya.
Bila alat tenun bisa ditambah, maka para penenun yang tidak memiliki alat dapat memberdayakan dirinya.
"Kalau sekarang inikan banyak yang karyawan, karena tidak memiliki alat tenun sendiri, karena alat itu cukup mahal, pengennya saya disini ini yang tadinya karyawan, itu punya alat sendiri, jadi kalau pengrajin itu punya alat sendiri, mereka jadi lebih semangat," tuturnya.
Kemudian, Agus Sarwoto perwakilan pengelola Kampung Tenun berharap ini merupakan awal yang baik hubungan antara Pertamina dan Kampung Tenun untuk mengembangkan destinasi unggulan di Pontianak yang berkonsep kampung wisata.
"Di kampung Tenun ini memiliki luas 14,3 hektar, terdiri dari 4 RT, kita berharap penerima manfaat bukan hanya pengrajin, namun seluruh warga yang ada di kampung ini,"tuturnya berharap. (*)