Harisson Sebut Pasien Covid-19 Dirawat di Ruang Isolasi RSUD Soedaro Menurun

Jadi suplay gizi dan vitamin harus benar-benar yang baik supaya pasien cepat pulih karena imun menigkat.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/ANGGITA PUTRI
Kadiskes Kalbar, Harisson saat ditemui di Ruang Kerjanya 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK-  Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan bahwa pasien Covid-19 yabg dirawat di rumah sakit cenderung turun seperti di RSUD Soedarso. 

Harisson mengatakan seperti di RSUD Soedarso di ruang VVIV yang dijadikan ruang ICU Covid-19 ada 8 kamar yang biasa penuh bahkan satu kamar ada dua orang.

Namun sekarang ada 3 kamar kosong dan hanya tersisa  5 orang saja yang dirawat di ruangan tersebut.

“Begitu juga dengan kamar di ruang isolasi terpadu tiga lantai RSUD Soedarso biasanya penuh ada 76 tempat tidur. Sekarang naya tinggal 48 orang saja yang kita rawat. Semakin kesini memang ada kecendrungan terus turun dan ini satu perekembangan  yang baik,” ujar Harisson.

Harisson berharap walaupun begitu masyarakat harus benar- benar m memperhatikan protokol kesehatan dan menjalan secara disiplin protokol kesehatan jangan sesekali lengah terhadap penularan covid-19.

“Kita ini seperti yang diperintahkan oleh Bapak Gubernur bahwa untuk kasus komfirmasi covid-19 dengan viral load diatas 1000 dipaksa untuk diisolasi dirumah isolasi yang disiapkan oleh pemerintah,” ujar Harisson

Hal tersebut dakukan untuk dapat memastikan bahwa pasien benar- benar dirumah isolasi sehingga tidak menularkan kepada orang lain. 

“Untuk kesembuhan Bapak Gubernur juga sudah ingatkan dan memerintah kepada Diskes untuk benar- benar memperhatikan gizi pasien yang ada di rumah sakit maupun di tempat isolasi, ”jelas Harisson.

Baca juga: PHRI Kalbar Sayangkan Masih Ada Hotel Tidak Patuhi Protokol Covid-19, Tegaskan Wajib Jalankan 3 M

Jadi suplay gizi dan vitamin harus benar-benar yang baik supaya pasien cepat pulih karena imun menigkat.

 “Saya ingin ingatkan masyarakat untuk meningkatkan imunitas tibuh harus diutamakan karena kalau gizi baik dan tuhuh bugar kalau misalnya tertular bisa saja hanya OTG,” jelasnya.

Sedangkan untuk perkembanga Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Kalbar sudah mulai melakukan pemeriksaan dengan kapasitas 180 sampel perhari dan punya dua alat.

“Insya Allah akan terus ditingkatkan sehingga akan ada 2 laboratorium  di Kota Pontianak yang dapat memeriksa sampel dari kabupaten kota di Kalbar,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved