PSP2dP UPB Pontianak Gelar Sekolah Cuaca Lapangan Bagi Nelayan Sungai Kakap Kubu Raya
Kegiatan ini bekerja sama dengan BMKG Stasiun Maritim Pontianak, DPD HNSI Kalimantan Barat dan DPC HNSI Kubu Raya.
DR Ir Sigit Sugiardi, MP
Ketua Pusat Studi Pedesaan, Pesisir dan Perbatasan (PSP2dP) UPB Pontianak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Wilayah pesisir merupakan wilayah pertemuan antara daratan dan laut yang rentan terhadap peruahan cuaca ekstrim yang diakibatkan oleh perubahan iklim.
Satu di antara dampak dari perubahan iklim global adalah terjadinya fenomena El- Nino (meningkatnya suhu samudera pasifik) dan La Nina (menurunnya suhu samudera pasifik) yang mempengaruhi samudera-samudera di seluruh dunia.
Terjadinya fenomena tersebut mengakibatkan suhu permukaan air laut berubah, sehingga mempengaruhi pola kehidupan di wilayah pesisir dan lautan.
Pemukiman di wilayah pesisir kerap mengalami banjir rob karena peningkatan volume air hujan dan masukanya air laut di saat musim penghujan.
Pada saat musim kemarau kerap sekali wilayah pesisir Kalimantan Barat mengalami instrusi air laut hingga daratan dan dapat menyebabkan kritis air bersih di wilayah pesisir.

Baca juga: PROFIL Singkat Sigit Sugiardi, Pembantu Rektor 3 Universitas Panca Bhakti Pontianak
Ancaman dampak perubahan iklim kini semakin nyata dirasakan nelayan dan masyarakat pesisir yang ada di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.
Ditandai berbagai bencana alam dan cuaca ekstrim seperti angin kencang, gelombang tinggi, curah hujan di atas rata-rata.Pusat
Pengetahuan informasi cuaca oleh nelayan pada umumnya diperoleh secara turun menurun dari keluarga atau lingkungan tempat tinggalnya.
Seringkali masyarakat pesisir terutama nelayan tradisional yang bekerja di laut sangat kesulitan dan tidak melaut dengan cuaca yang ekstrim serta saat ini sering terjadi perubahan dengan sangat cepat.
Karena keterbatasan informasi dan peluang kerja lain mereka kerap melaut meskipun kadang kala sering mengabaikan aspek keselamatan jiwanya guna mencari nafkah untuk kehidupan keluarganya.

Baca juga: Media Online Nomor 1 di Kalbar, UPB Pontianak Mengucapkan Selamat dan Sukses kepada Tribun Pontianak
Minimnya pembelajaran yang dilakukan dan kesempatan mendapatkan pengetahuan dan informasi tentang cuaca bagi nelayan merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh nelayan.
Sehubungan dengan hal tersebut, penambahan dan berbagai informasi tentang iklim dan cuaca bagi masyarakat pesisir khususnya bagi nelayan merupakan salah satu upaya yang perlu diakukan oleh berbagai pihak. Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan oleh berbagai pihak adalah kegiatan Sekolah Cuaca Lapangan Bagi Nelayan.
Pusat Studi Pesisir, Pedesaan dan Perbatasan (PSP2dP) Universitas Panca Bhakti yang diketuai oleh Dr.Ir. Sigit Sugiardi, MP telah mengadakan Sekolah Cuaca Lapangan Bagi Nelayan pada hari Senin 23 November 2020 di Dermaga Pelabuhan Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.
Kegiatan ini bekerja sama dengan BMKG Stasiun Maritim Pontianak, DPD HNSI Kalimantan Barat dan DPC HNSI Kubu Raya.
Pada pelaksanaan tersebut disampaikan tentang Informasi dan Cara Membaca Informasi Cuaca yang dapat diakses dari berbagai media sosial yang tersedia dari BMKG oleh Kepala BMKG Stasiun Maritim Pontianak Danu Triatmoko dan Tim, serta Analisis dan Aplikasinya terhadap operasional penangkapan ikan di laut oleh Sigit Sugiardi.
Selain peserta nelayan Sungai Kakap, hadir dalam acara tersebut Ketua DPC HNSI Kubu Raya : Syahdan Noor yang juga sebagai Anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya, Plt Sekcam Sungai Kakap, DanPos TNI-AL Sungai Kakap serta masyarakat lainnya
Baca juga: Fakultas Teknik Sipil UPB Pontianak Gelar KP-KKN CSR Programmer Bersama Malaysia
“Minimnya pembelajaran yang dilakukan dan kesempatan mendapatkan pengetahuan dan informasi bagi nelayan yang sebagian masih berada dalam taraf hidup miskin merupakan salah satu kendala yang dihadapinya.
Sehubungan dengan hal tersebut, penambahan dan berbagai informasi tentang iklim dan cuaca bagi masyarakat pesisir khususnya bagi nelayan merupakan salah satu upaya yang perlu diakukan oleh berbagai pihak guna meningkatkan kewaspadaan bencana dan peningkatan taraf hidup berusaha.
Dukungan dari berbagai pihak atas penyelenggaran kegiatan merupakan salah satu bentuk pengabdian pada masyarakat dan negara," tukasnya.