Pilkada Kapuas Hulu

Sebagian Warga Kapuas Hulu Tak Bisa Nonton Debat Pasangan Calon, Ini Kendalanya

Kami disini tak ada dapat siaran televisi yang dipakai oleh KPU untuk siaran Debat

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Jamadin
Tribunnews.com
Ilustrasi Pilkada 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Sejumlah masyarakat Kapuas Hulu merasa kecewa dengan kesepakatan KPU, dan Tim Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kapuas Hulu, memilih televisi swasta di Kalbar, sebagai media siaran debat publik terbuka paslon, karena tidak semua bisa menonton acara Debat Publik tersebut.

"Cobalah kemarin debat publik paslon di Jakarta, menggunakan tv nasional, semua masyarakat bisa menyaksikan di rumahnya masing-masing. Ini tidak semua orang yang bisa nonton, karena siaran tv yang pakai ini  tidak ada," ujar seorang warga Putussibau Selatan, Ali (37) kepada Tribun, Jumat 20 November 2020.

Ali merasa kecewa atas keputusan tersebut, dengan alasan Covid-19 dan sebagainya, padahal di Kalbar juga kasus Covid-19 cukup banyak juga.

"Asalkan mengikuti protokol kesehatan, yang sudah diatur dalam PKPU, tidak ada masalah," ucapnya.

Menurutnya, kalau ada yang mengelar nonton bareng debat publik terbuka, nanti sama juga membuat kerumunan massa.

"Kita wajib mengikuti protokol kesehatan, selalu menghindari kerumunan banyak orang," ungkapnya.

Warga Kapuas Hulu lainnya, dari Kecamatan Jongkong, H Ulay (40) menyatakan, dipastikan dirinya dan keluarga tidak bisa menyaksikan siaran langsung debat publik paslon di Pontianak.

"Kami disini tak ada dapat siaran televisi yang dipakai oleh KPU untuk siaran Debat," ujarnya kepada Tribun.

Menurut Ulay, kalau debat kandidat menggunakan televisi nasional, diyakinkan semua masyarakat Kapuas Hulu dan malah sampai Nasional bisa menyaksikan siaran langsung debat kandidat Paslon Kapuas Hulu.

Baca juga: Faisal Riza: Pelanggaran Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Masih Ditemukan

"Ini malah mau milih tv lokal, dengan alasan Covid-19, kan sudah jelas aturan protokol kesehatan," ucapnya.

Padahal kata Ulay, dirinya bersama keluarga sangat berharap bisa menyaksikan langsung debat kandidat Paslon Kapuas Hulu. "Tapi kalau sudah seperti ini, tak tau apa yang di sampaikan oleh paslon," ungkapnya.

Seorang warga Kecamatan Semitau, Nanang (37) juga merasa kecewa dengan kesepakatan debat publik terbuka di Pontianak dan menggunakan televisi lokal, yang siarannya tak semua bisa menyaksikan.

"Memang sih ada live streaming YouTube Facebook dan lainnya, apakah sinyal di daerah atau pelosok ada," ujarnya.

Nanang menjelaskan, apabila menggunakan televisi nasional, dipastikan semua televisi di rumah masing-masing ada siarannya.

"Sebenarnya Debat Paslon harus di saksikan langsung oleh seluruh masyarakat, supaya tau apa program mereka," ungkapnya.  

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved