Pelajar, Guru, Mahasiswa dan Orangtua Bersyukur Nikmati Kuota Belajar Gratis
siswanya mendapatkan kuota belajar gratis dari Indosat Ooredoo. Satu di antara yang menikmati kuota gratis dari Indosat Ooredoo
Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Pandemi Covid-19 membuat wajah pendidikan di Indonesia termasuk Kalimantan Barat (Kalbar) berubah 360 derajat. Oleh karena sekolah tatap muka yang kerap kali dilakukan selama musim sekolah, kini tak lagi bisa dinikmati.
Sejak Maret 2020 lalu hingga kini pada November 2020, pembelajaran di dalam kelas ditiadakan, diganti dengan sistem belajar dalam jaringan (daring). Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan kebijakan soal pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Baca juga: Sebagian Warga Kapuas Hulu Tak Bisa Nonton Debat Pasangan Calon, Ini Kendalanya
Tentu saja PJJ akan sukses didukung dengan sinyal dan kuota internet yang mumpuni. Hal inilah sebetulnya yang menjadi masalah. Karena tidak semua orangtua memiliki kemampuan finasial dalam hal selalu menyiapkan paket data untuk sang anak belajar.
Merespons ini pada 22 September 2020 operator telekomunikasi seluler yang tergabung dalam Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) sepenuhnya mendukung kebijakan Pemerintah RI melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud) mengenai pelaksanaan kebijakan bantuan kuota data internet untuk peserta didik dan pendidik tingkat PAUD, tingkat dasar dan menengah, mahasiswa serta dosen, dalam mendukung penerapan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19.
Satu di antaranya SMP Negeri 1 Parindu Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalbar yang memiliki 567 siswa yang sangat membutuhkan bantuan kuota gratis belajar online tersebut. Kecamatan Parindu hanya berjarak sekitar dua jam dari batas negara Malaysia.
Wakil Kepsek SMP N 1 Parindu, Vica Patricia (34), mengaku tenaga pengajar sempat kewalahan dengan sistem belajar daring. Karena melihat kemampuan dari orangtua pelajar yang tidak bisa selalu bisa menyediakan paket data untuk belajar. Inilah yang menjadi kendala siswa berkali-kali terlambat dalam hal mengerjakan tugas sekolah.
Baca juga: KAPAN Pencairan Uang Rp 1,8 Juta BSU Guru & Dosen ? Cek Status Pencairan Login Info GTK & Pddikti
“Sering kali mereka beralasan kenapa belum mengerjakan tugas? Soalnya pada beralasan tak ada paket. Kalau sekarang ini kita maklum, karena kasihan juga kami di kampung,” ujarnya kepada Tribun Pontianak, Kamis 19 November 2020.
Secercah harapan tiba, saat Disdik mengumumkan tersedianya kuota data gratis untuk pelajar dan guru. Mekanismenya, sekolah diminta untuk terlebih dahulu menginput data siswa beserta nomor telepon melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Dapodik adalah sistem pengumpulan dan pengelolaan data pokok pendidikan yang terintegrasi untuk seluruh jenjang dan seluruh entitas data pokok pendidikan. Input data dilakukan oleh sekolah dan dikirim secara real time ke Kemendikbud.
Guru Bahasa Inggris ini mengakui sistem belajar daring memiliki tantangan bagi pelajar di sana. Dia mencontohkan saat tenaga pengajar ingin memakai aplikasi seperti Socrative atau Google Form.
Baca juga: Harisson Sebut Tiga Karyawan Warkop Asiang Pontianak dan Lima Orang Pengunjung Positif Covid-19
“Ini kan menuntut siswa harus punya aplikasi serupa di handphone. Ternyata tidak semua bisa. Bahkan kadang sinyal internet juga tidak memungkinkan. Jadi solusinya adalah memberikan pelajaran atau tugas lewat aplikasi WhatsApp. Nah, sekarang ini semuanya butuh paket internet,” kata Vica.
Dia menuturkan sangat senang 567 siswanya bisa mendapatkan bantuan kuota data untuk belajar. Dengan harapan proses belajar tetap berjalan, meski dia terus berdoa keadaan bisa kembali pulih sehingga sekolah tatap muka bisa kembali dilaksanakan.

Terbantu Kuota Aplikasi
Bantuan kuota belajar gratis juga diberikan pada siswa SDN 31 Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Provinsi Kalbar. Khusus sekolah yang terletak di Jl Tabrani Achmad Kecamatan Pontianak Barat ini, siswanya mendapatkan kuota belajar gratis dari Indosat Ooredoo. Satu di antara yang menikmati kuota gratis dari Indosat Ooredoo adalah Marsha Sandora (8). Saat ditemui Tribun Pontianak, bocah kelas 3 SD tersebut sedang gah mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya.
“Sejak bulan lalu (Oktober) dapat kuota belajar gratis dari Indosat. Tentu senang sekali. Karena sekarang ini belanja sehari-hari sudah harus ditambah belanja beli kuota yang besar karena anak-anak belajar sekarang perlu data internet,” kata sang ibu, Juliartik (28) pada Tribun Pontianak, Senin 16 November 2020.
Menurutnya saat pandemi terjadi, ia mengalokasikan uang untuk membeli kuota internet Indosat sebesar Rp 50 ribu dengan kuota yang tersedia sebanyak 15 GB. Kuota tersebut sangat diperlukan untuk berkebutuhan berkomunikasi dengan guru sang anak untuk memudahkan aktivitas belajar daring.
Baca juga: Pelanggar Protokol Kesehatan di Sekadau Disanksi Sosial dan Sanksi Fisik