Penjelasan Ahli Biologi Molukuler Kalbar Bagaimana Pemeriksaan Sampel Swab Sampai Hasil Akhir
Ia menjelaskan untuk pemeriksaan awal dari pengambilan sampel swab setelah itu dikirim ke Lab Untan. Lalu dimasukan ke Viral Transport Media (VTM). Se
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ahli Biologi Molukuler Kalimantan Barat yang bertugas di Laboratorium Untan, dr Andriani yang juga merupakan Dosen di Fakultas Kedokteran Untan menjelaskan bagaimana proses pemeriksaan sampel swab sampai bisa mendapatkan hasil.
Ia menjelaskan untuk pemeriksaan awal dari pengambilan sampel swab setelah itu dikirim ke Lab Untan. Lalu dimasukan ke Viral Transport Media (VTM). Setelah VTM diantar ke Lab bersaman 350 sampel satu hari.
“Lalu sampel tersebut di coding diberi nomor dan nama berdasarkan asal sampel. Lalu perlu waktu kurang lebih 4 jam, biasanya waktunya siang sampai sore. Setelah itu lanjut ke tahap ektraksi RNA, setelah kita dapat RNA lalu reaksikan dengan reagen kimia untuk RT PCR,” ujarnya, Minggu 15 November 2020.
Selanjutnya dari Ekstraksi RNA sebanyak 350 sampel kurang lebih menbutuhkan waktu sekitar 4-5 jam. Biasanya dikerjakan pada pukul 08.00-12 siang.
“Lalu pada pukul 13.00 masuk ke persiapan reaksi PCR dari RNA ditambah reagen kimia kurang lebih 1 jam bisa memeriksa 88 sampel yang diperiksa bergiliran. Jadi karena ada dua mesin jadi satu jam bisa memeriksa 176 sampel,” jelasnya.
Sedangkan untuk menyiapkan 88 sampel perlu waktu 1 jam sebelum masuk ke mesin. Jadi reaksi selesai membutuhkan waktu selama 2 jam.
“Lalu dianalisis setelah di PCR baru nampak di komputer virusnya dan perlu di analisis dan memakan waktu satu jam per 1 slot atau 88 sampel yang dianalisis oleh 4 orang,” jelasnya.
Jadi setelah itu barulah hasil keluar dan bisa dilaporkan. Jadi hasil keluar biasanya pada malam hari setiap pukul 22.00 wib langsung dilaporkan kepada Diskes Provinsi.
“Jadi normalnya perlu waktu satu hari satu malam baru bisa mengetahui hasil dari sampel yang diperiksa,” ujarnya.
Ia sendiri biasanya bekerja dari pukul 14.00 sampai selesai. Ia mengakui tentu mempunyai tanggung jawab yang berat karena ada 350 sampel yang harus diperiksa dan banyak pertanyaan yang datang kepadanya.
Baca juga: Andriani, Ahli Biologi Molukuler yang Terjun Langsung Memeriksa Sampel Swab di Laboratorium Untan
“Bahkan ada yang sampai marah-marah minta bukti bahkan mau liat bentuk virusnya juga dan ada yang merasa di covid kan bahkan menuduh mempositifkan tapi kalau orang sudah terkena musibah pasti ada rasa menyangkal . Tapi sudah biasa menanggapi masalah seperti itu,” ungkapnya.
Ia mengatakan sampai saat ini Laboratoriun Untan telah memeriksa kurang lebih 40 ribuan sampel yang telah diperiksa.
“Kerjaan kami tidak akan selesai kalau covid-19 tidak selesai. Namun kami juga mendapat insentif dari Kemendikbud dan Kemenkes. Saat ini yang aktif di Laboratoriun ada 40 orang,” ujarnya.
Ia mengatakan diawal pandemi Covid-19 Laboratorium Untan menjadi Laboratorium satu-satunya yang melakukan pemeriskaan sampel swab.
“Dari awal itulah yang membuat tanggung jawab besar dan menjadi tumpuan pusat. Tapi sekarang semakin banyak lab semakin bagus dan merasa terbantu,” ujarnya.