Hasil Rapid Reaktif, 17 Pengunjung Warkop dan 16 Pengunjung GOR SSA di Pontianak Jalani Tes Swab
Satu diantara upaya yang saat ini intens dilakukan penegakan disiplin protokol kesehatan di lokasi keramaian seperti warung kopi dan fasilitas publik
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menuturkan bahwa pihaknya terus berusaha menurunkan tingkat transmisi virus Covid-19 pada masyarakat. Sehingga zona resiko penularan pandemi Covid-19 di Kota Pontianak bisa diturunkan menjadi orange atau kuning.
Satu diantara upaya yang saat ini intens dilakukan penegakan disiplin protokol kesehatan di lokasi keramaian seperti warung kopi dan fasilitas publik lainya.
“Kegiatan penegakan protokol kesehatan di Kota Pontianak akan terus dilakukan pada beberapa tempat keramaian lainnya. Kemudian tempat kerumunan yang bukan hanya warung kopi tetapi terhadap lokasi lain,” ujarnya.
Handanu menuturkan pihaknya melakukan pemeriksaan rapid test terhadap 200 pengunjung warung kopi datanya terdapat 17 pengunjung yang reaktif. Para pengunjung yang reaktif tersebut kemudian dilakukan pemeriksaan swab.
“Hal tersebut dilakukan dengan melihat bahwa kafe tersebut sama sekali tidak menerapkan protokol kesehatan. Dari pemeriksaan rapid test yang didapatkan sebanyak 10 persen pengunjung kafe reaktif,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan hasil tersebut menunjukkan indikasi cafe sebagai tempat penularan pandemi Covid-19. Terlebih diketahui pengunjung kafe merupakan anak muda.
Baca juga: Ratusan Pengunjung Warkop Terjaring Razia Prokes di Sintang, 8 Orang Reaktif Rapid Test
"Ini akan berbahaya apabila mereka pulang ke rumah, lalu dirumah ada orang tuanya, anak kecil atau bayi jadi bisa berbahaya, kalau setiap malam kegiatannya semacam ini zona merah di Kota Pontianak sulit diturunkan," ujarnya.
Ia menerangkan bahwa pihaknya terus memantau tempat-tempat yang sekiranya ada kerumunan dan tidak menjalankan protokol kesehatan dengan baik itulah sasaran yang akan ditindak.
Pada Minggu 8 November 2020 pihaknya juga melakukan rapid test kepada 98 pengunjung Gor Sultan Sy Abdurahman. Hasilnya 16 di antaranya reaktif dan seluruhnya telah dilakukan swab.
“Skrening Covid di GOR SSA, dari 98 pengunjung didapatkan 16 yang reaktif dan mereka yang reaktif langsung swab,” paparnya.
Dirinya memaparkan bahwa saat ini tingkat penularan pandemi Covid-19 memang masih tinggi. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda penurunan angka positif Covid-19 di Kota Pontianak.
Tingkat resiko penyebaran Covid-19 bisa dilihat dari tingkat hunian rumah sakit. Jika tingkat hunian rumah sakit tinggi maka kasus Covid-19 juga masih tinggi.
“Untuk diketahui saat ini hunian di rumah sakit sudah hampir penuh dengan penderita Covid-19. Sehingga diharapkan masyarakat terutama pengusaha untuk bisa mengatur jumlah pengunjung,” ujarnya
"Jangan semua pengunjung diterima, jadi ada jaga jarak, kita sadar aspek pendapatan akan turun tetapi jika tidak ada pengorbanan semacam itu percayalah tingkat kesakitan akan semakin tinggi," imbuhnya.
Sidiq menerangkan jika tingkat kesakitan semakin tinggi. Lalu tidak mendapatkan pelayanan di rumah sakit.