IMI Kalbar Nonaktifkan Sirkuit Sultan Syarif Abdurrahman untuk Latihan Balap

Ketua IMI Kalimantan Barat Yusliansyah ketika di konfirmasi Tribun Pontianak pun membenarkan penutupan tersebut, Rabu 4 November 2020.

Penulis: Ferryanto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
zoom-inlihat foto IMI Kalbar Nonaktifkan Sirkuit Sultan Syarif Abdurrahman untuk Latihan Balap
DOK
Beberapa pembalap melakukan latihan bersama di Sirkuit Sultan Syarif Abdurrachman, belum lama ini.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ikatan Motor Indonesia Kalimantan Barat mengeluarkan surat edaran terkait pemberhentian sementara kegiatan latihan balap di sirkuit Sultan Syarif Abdurrahman Pontianak hingga waktu yang belum di tentukan.

Hal ini merupakan tindak lanjut dari Kecelakaan pada sesi latihan balap pada Kamis 29 Oktober 2020 lalu.

Dalam surat bernomor 112/IMI/A/X/2020, tertulis bila mana masih ada kegiatan latihan balap motor di sirkuit tersebut setelah tanggal 1 November 2020 hingga seterusnya, maka bukan tanggung jawab IMI Kalbar.

Kemudian, pengelolaan sirkuit tersebut sesuai dengan SK Nomor : 91/DISPORAPAR/2018 akan di kembalikan ke Disporapar Kalbar.

Ketua IMI Kalimantan Barat Yusliansyah ketika di konfirmasi Tribun Pontianak pun membenarkan penutupan tersebut, Rabu 4 November 2020.

Ia menerangkan pelarangan latihan tersebut untuk mencegah hal serupa terulang kembali.

Dinilainya sirkuit Balap Pontianak Sultan Syarif Abdurrahman tidak layak untuk di jadikan lokasi latihan motor balap, mengingat dilokasi yang sama dijadikan tempat berbagai olah raga serta kegiatan masyarakat yang lain

"Sirkuit ini di gunakan Berbagai macam olah raga, jadi sangat riskan, terlebih kita kekurangan pengawas, kalau IMI harus mengeluarkan biaya lagi kan repot juga, sedangkan bantuan selama ini tidak ada, KONI tutup mata juga, seharusnya KONI juga buka donk, kasi uang pembinaan buat atlet, "katanya.

"Intinya terkai pengelolaan itu sudah diserahkan oleh Dispora ke IMI dari tahun 2017, tetapi melihat musibah yang terjadi dan juga sirkuit nya tidak terlalu layak dalam pengawasan, jadi pengelolaan kita kembalikan ke Disporapar Kalbar,"ujarnya.

Selanjutnya, pihaknya masih akan terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk pembenahan sirkuit tersebut.

Untuk sementara waktu hingga ada kejelasan pembenahan sirkuit, pembalap dibawah naungan IMI yang hendak berlatih maka akan di arahkan untuk berlatih di kota Singkawang.

Baca juga: IMI Kalbar Bakal Segera Gelar Agenda Otomotif Kembali

"Kita sudah berkomitmen untuk berkoordinasi dengan Pemda setempat untuk memberikan Atlet tingkat keamanan saat latihan itu terjaga, kita ingin memberikan yang terbaik, kalau kita berikan sirkuit yang tidak layak nanti malah timbul masalah lagi, itu yang kita jaga,"tutupnya.

Kendati demikian, bila ada pihak yang hendak berlatih balap di sirkuit Sultan Syarif Abdurrahman ia tak akan melarang, namun pihaknya dari IMI, sesuai isi surat yang ada, tidak akan menanggung resiko bila terjadi hal hal tak dinginkan saat latihan.

Menyikapi penutupan tersebut, Mantan Ketua IMI 2 Periode yang juga mantan Ketua Koni Kalbar Syarif Mahmud Alkadrie mengatakan bahwa dirinya keberatan dengan isi surat tersebut.

Syarif Machmud Alkadrie yang masih berstatus pembalap aktif mengatakan tidak ada satu instansi pun yang dapat menghentikan latihan balap di sirkuit.

Menurut Machmud insiden kecelakaan yang terjadi merupakan tanggungjawab pribadi seorang pembalap.

Dimana, dalam setiap latihan harus memperhatikan norma-norma keselamatan, baik pada diri di pembalap maupun pengunjung atau penonton.

Dalam hal ini, Ketua IMI Kalbar periode 2004-2012 sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalimantan Barat untuk tetap melaksanakan latihan balap motor di sirkuit tersebut.

“Saya sudah berkoordinasi dengan Disporapar. Dan untuk agenda latihan tetap akan dilaksanakan dengan aturan yang berlaku,” jelasnya.

Berkaitan dengan itu, pihaknya memberi apresiasi kepada Disporapar Kalbar sebagai institusi yang mewadahi semua olah raga termasuk balap motor.

Menurutnya, sirkuit Sultan Syarif Abdurahman dibangun dengan tujuan sebagai wadah untuk menciptakan para pembalap profesional.

“Sirkuit ini dibangun sebagai wadah untuk menciptakan pembalap atlet profesional. Tidak ada lagi balapan liar di jalanan,” tegasnya.

Kemudian, Sultan Pontianak, Sultan Syarif Machmud Melvin Alkadrie pun turut angkat bicara terkait hal yang terjadi, ia berharap, kecelakaan yang terjadi beberapa waktu lalu tidak terulang kembali.

Kepada IMI serta Disporapar dan Pemerintah daerah untuk dapat memberikan perhatian lebih kepada sirkuit balap yang ada di Kota Pontianak.

Sirkuit Sultan Syarif Abdurrahman yang berbentuk terbuka tersebut di harapnya dapat diberikan pembatas antara jalur lintasan dan penonton, sehingga baik pembalap maupun penonton sama - sama dapat terlindungi.

"Untuk batas batas sirkuit itu harus dibuat, untuk menjaga jarak antara penonton dan sirkuit, sehingga ini dapat menghindari dari hal - hal yang tidak di inginkan,"harapnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved