Kebakaran Gang Bersama 2
DPP Laskar Pemuda Melayu Kalbar Bantu Korban Kebakaran Gang Bersama 2
DPP Laskar Pemuda Melayu (LPM) Kalbar memberikan bantuan pada keluarga Siti, korban kebakaran di Jl H Rais A Rahman, Gang Bersama 2
Kapolresta Pontianak Kombes Pol Komarudin melalui Kapolsek Pontianak Barat AKP Eko Mardianto memastikan pihaknya tengah melakukan penyelidikan penyebab kebakaran.
“Sekira pukul 01.00 WIB, anak pemilik bernama Siti Fatima (25) yang sedang tidur terbangun, mencium bau asap dan merasakan hawa panas dari kamar di lantai 2 yang dalam keadaan kosong. Setelah saksi keluar kamar langsung terlihat kobaran api yang cukup besar bersumber dari kamar tersebut," ungkap AKP Eko.
Melihat kobaran api yang cukup besar, kata Kapolsek, saksi membangunkan ibu dan keponakannya agar bisa melarikan diri terlebih dahulu.
“Setelah berhasil keluar dari rumah saksi langsung berteriak minta tolong kepada warga setempat yang langsung datang dan mencoba memadamkan api dengan alat seadanya, dan tak lama berselang petugas pemadam pun tiba di lokasi,” jelasnya.
Sekira 45 menit, api dapat dipadamkan petugas. Akibat kebakaran tersebut, lantai 2 rumah korban pun hanya menyisakan puing puing.
Diakui Kapolsek, Siti mengalami luka bakar ringan pada bagian tangan dan kakinya saat mencoba keluar dari rumah.
Damba Bantuan
Siti berharap bantuan dari pemerintah. Pasalnya, seluruh harta dan benda berharga yang dimilikinya ludes dilalap api saat kebakaran hebat pada Rabu 4 November 2020 sekitar pukul 01.00 dini hari.
"Kejadian ini sangat membuat saya merasa tertekan dan trauma karena banyak barang berharga milik saya yang ikut terbakar seperti uang tabungan saya yang kira-kira Rp 20 juta lebih di dalam celengan. Emas, laptop semuanya terbakar sehingga saya kesulitan dalam penyusunan tugas akhir saya,” ujar mahasiswi semester akhir Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Pontianak ini.
Siti berharap ada bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban keluarganya. "Saya sangat berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membangunkan kembali rumah. Saya tidak ada lagi sosok ayah yang telah lama meninggal,” tutup Siti.
Harapan sama juga disampaikan Suri Apsah (48), bibi dari Siti. Ia berharap pemerintah dapat membantu kakak kandungnya.
Suri sendiri bertetangga dengan keponakannya. Rumah Suri berdampingan dengan rumah korban kebakaran ini.
Suri mengatakan, saat kejadian dia tengah tertidur pulas. Ia terbangun saat mendengar teriakan dari samping rumahnya.
"Saat saya bangun dan keluar rumah ternyata rumah kakak saya sudah terbakar. Langsung berlari sambil berteriak tolong kepada masyarakat. Rasa panas api pun tidak lagi saya hiraukan karena saat itu yang ada di dalam hati saya bagaimana sanak keluarga saya harus selamat dari kebakaran tersebut,” tuturnya.
Dikatakan Suri, kakaknya sudah tak lagi bekerja. Suami sang kakak jugaa telah meninggaldunia. "Saya sangat berharap ada bantuan dari pihak kecamatan ataupun Pemerintah Kota Pontianak dalam hal membangun rumah korban kembali,” tuturnya.
Saat ini, sang kakak akan tinggal bersamanya hingga rumah yang terbakar kembali di bangun. Ia juga berharap pihak kampus memberikan keringanan kepada keponakannya yang saat ini sedang di landa musibah kebakaran rumah.