Kebakaran Gang Bersama 2
DPP Laskar Pemuda Melayu Kalbar Bantu Korban Kebakaran Gang Bersama 2
DPP Laskar Pemuda Melayu (LPM) Kalbar memberikan bantuan pada keluarga Siti, korban kebakaran di Jl H Rais A Rahman, Gang Bersama 2
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Laskar Pemuda Melayu (LPM) Kalimantan Barat bergerak cepat memberikan bantuan pada keluarga Siti, korban kebakaran di Jl H Rais A Rahman, Gang Bersama 2, Sungai Jawi Dalam, Kecamatan Pontianak Barat.
Rumah yang dihuni Siti dan keluarganya terbakar pada Rabu 4 November 2020 sekitar pukul 01.00 dini hari.
Waskjen DPP LPM Kalbar Ruslan Salim menyampaikan, LPM melakukan penggalangan dana untuk membantu korban. Menurutnya, satu di antara anak korban yang bernama Uul (30) merupakan anggota aktif dari LPM.
"Kami datang kesini karena ingin melihat secara langsung rumah anggota kami yang terkena musibah kebakaran dan menunjukkan solidaritas kami. Kami melakukan penggalangan dana untuk membantu meringankan korban,” tuturnya.
Ruslan berharap kelurahan maupun kecamatan untuk memantau dan membantu korban. "Agar bisa meringankan beban dari pihak korban,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Siti (25) dengan sigap menerobos api yang tengah membara membakar rumah yang ditinggali bersama keluarga di Jl H Rais A Rahman, Gang Bersama 2, Sungai Jawi Dalam, Kecamatan Pontianak Barat, terbakar hebat pada Rabu 4 November 2020 sekitar pukul 01.00 dini hari.
Dengan berurai air mata, Siti menceritakan peristiwa malang yang menimpanya kepada Tribun. Saat kebakaran Siti berada di rumah bersama adiknya dan sang ibunda Darita Wati (59).
Saat itu, Siti dan penghuni rumah lainnya tengah terlelap tidur. Tiba-tiba, Siti terbangun karena merasakan hawa panas. Rupanya, api telah membakar lantai satu rumah. Jilatan api, sampai ke lantai dua, tempat Siti tengah terlelap.
"Kejadian kebakaran itu sangat cepat yang membuat saya panik. Tetapi, saya masih bisa membantu ibu keluar rumah. Tangan dan kaki saya luka bakar karena percikan api,” tutur Siti kepada Tribun ditemui di rumahnya, Rabu pagi.
Dalam kondisi panik, Siti berupaya keluar dari kamar di lantai dua, menuju kamar ibundanya di lantai satu. Dengan sigap, ia menerobos api dan menyelamakan nyawa ibu dan adik bungsunya. Begegas Siti mendatangi ibunda dan adiknya untuk kemudian berlari ke luar rumah.
Siti memperkirakan, titik api muncul dari kamar abangnya yang berada di lantai bawah. Saat kejadian, kamar tersebut kosong, lataran sang abang tengah bekerja.
Mahasiswi semester akhir Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Pontianak ini begitu kebingungan. Pasalnya banyak barang berharga miliknya yang hangus terbakar.
"Kejadian ini sangat membuat saya merasa tertekan dan trauma karena banyak barang berharga milik saya yang ikut terbakar seperti uang tabungan saya yang kira-kira Rp 20 juta lebih di dalam celengan. Emas, laptop semuanya terbakar sehingga saya kesulitan dalam penyusunan tugas akhir saya,” tuturnya.
Siti berharap ada bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban keluarganya. Ia berterimakasih kepada petuga pemadam kebakaran dan masyarakat yang kompak menolong sehingga api dapat dipadamkan dan tidak menjalar ke rumah warga yang lain.
"Saya sangat berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membangunkan kembali rumah. Saya tidak ada lagi sosok ayah yang telah lama meninggal,” tutup Siti.
Kapolresta Pontianak Kombes Pol Komarudin melalui Kapolsek Pontianak Barat AKP Eko Mardianto memastikan pihaknya tengah melakukan penyelidikan penyebab kebakaran.
“Sekira pukul 01.00 WIB, anak pemilik bernama Siti Fatima (25) yang sedang tidur terbangun, mencium bau asap dan merasakan hawa panas dari kamar di lantai 2 yang dalam keadaan kosong. Setelah saksi keluar kamar langsung terlihat kobaran api yang cukup besar bersumber dari kamar tersebut," ungkap AKP Eko.
Melihat kobaran api yang cukup besar, kata Kapolsek, saksi membangunkan ibu dan keponakannya agar bisa melarikan diri terlebih dahulu.
“Setelah berhasil keluar dari rumah saksi langsung berteriak minta tolong kepada warga setempat yang langsung datang dan mencoba memadamkan api dengan alat seadanya, dan tak lama berselang petugas pemadam pun tiba di lokasi,” jelasnya.
Sekira 45 menit, api dapat dipadamkan petugas. Akibat kebakaran tersebut, lantai 2 rumah korban pun hanya menyisakan puing puing.
Diakui Kapolsek, Siti mengalami luka bakar ringan pada bagian tangan dan kakinya saat mencoba keluar dari rumah.
Damba Bantuan
Siti berharap bantuan dari pemerintah. Pasalnya, seluruh harta dan benda berharga yang dimilikinya ludes dilalap api saat kebakaran hebat pada Rabu 4 November 2020 sekitar pukul 01.00 dini hari.
"Kejadian ini sangat membuat saya merasa tertekan dan trauma karena banyak barang berharga milik saya yang ikut terbakar seperti uang tabungan saya yang kira-kira Rp 20 juta lebih di dalam celengan. Emas, laptop semuanya terbakar sehingga saya kesulitan dalam penyusunan tugas akhir saya,” ujar mahasiswi semester akhir Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Pontianak ini.
Siti berharap ada bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban keluarganya. "Saya sangat berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membangunkan kembali rumah. Saya tidak ada lagi sosok ayah yang telah lama meninggal,” tutup Siti.
Harapan sama juga disampaikan Suri Apsah (48), bibi dari Siti. Ia berharap pemerintah dapat membantu kakak kandungnya.
Suri sendiri bertetangga dengan keponakannya. Rumah Suri berdampingan dengan rumah korban kebakaran ini.
Suri mengatakan, saat kejadian dia tengah tertidur pulas. Ia terbangun saat mendengar teriakan dari samping rumahnya.
"Saat saya bangun dan keluar rumah ternyata rumah kakak saya sudah terbakar. Langsung berlari sambil berteriak tolong kepada masyarakat. Rasa panas api pun tidak lagi saya hiraukan karena saat itu yang ada di dalam hati saya bagaimana sanak keluarga saya harus selamat dari kebakaran tersebut,” tuturnya.
Dikatakan Suri, kakaknya sudah tak lagi bekerja. Suami sang kakak jugaa telah meninggaldunia. "Saya sangat berharap ada bantuan dari pihak kecamatan ataupun Pemerintah Kota Pontianak dalam hal membangun rumah korban kembali,” tuturnya.
Saat ini, sang kakak akan tinggal bersamanya hingga rumah yang terbakar kembali di bangun. Ia juga berharap pihak kampus memberikan keringanan kepada keponakannya yang saat ini sedang di landa musibah kebakaran rumah.