Dihantam Pandemi Covid-19, PLN Maju Terus Siap Wujudkan Interkoneksi Kalimantan

namun kami akan selalu optimis dalam menghadapi segala tantangan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung

Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
TRIBUN PONTIANAK/ NINA SORAYA
Suasana pengoperasian satu sirkit Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Tayan-Sanggau dan Gardu Induk (GI) 150 kV Sanggau meski di masa pandemi pada Juli 2020 lalu. 

General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, mengungkapkan bahwa ditengah pandemi Covid-19 pihaknya tetap berkomitmen untuk terus melaksanakan pembangunan perluasan jaringan listrik sesuai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Hingga Juni 2020, PLN telah membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 260,78 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 189,49 kms, dan gardu distribusi sebanyak 92 buah dengan total kapasitas sebesar 6.310 kms.

"Dengan beroperasinya jaringan listrik yang telah dibangun tersebut maka kami dapat melistriki 7.240 rumah warga desa. Ketika rumah kami telah berlistrik, kami juga ingin saudara-saudara kami di pelosok negeri juga dapat menikmati listrik," kata Ari saat mengikuti selebrasi penyalaan listrik di Kecamatan Batang Tarang, Kabupaten Sanggau.

Tim PLN berbincang dengan Bupati Sanggau Paolus Hadi terkait progres pengoperasian satu sirkit SUTT 150 kV Tayan-Sanggau dan GI 150 kV Sanggau.
Tim PLN berbincang dengan Bupati Sanggau Paolus Hadi terkait progres pengoperasian satu sirkit SUTT 150 kV Tayan-Sanggau dan GI 150 kV Sanggau. (TRIBUN PONTIANAK/ NINA SORAYA)

Undang Dunia Usaha

Bupati Sanggau Paolus Hadi mengapresiasi upaya PLN ini yang sukses mengoperasikan satu sirkit Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Tayan-Sanggau dan Gardu Induk (GI) 150 kV Sanggau di masa pandemi Covid-19, pada Kamis 16 Juli 2020 silam.

“Saya sudah menerima laporan bahwa GI 150 kV sudah beroperasi dan tersambung ke Sistem Khatulistiwa. Terimakasih kepada PLN dan Pemerintah Pusat yang memiliki program ini untuk Kalbar yang selanjutnya akan disambungkan hingga Sekadau dan Sintang,” ucap Paolus Hadi.

Dia menyebutkan setelah pengoperasian SUTT 150 kV dan GI 150 kV dan terinterkoneksi dengan Sistem Khatulistiwa maka kelistrikan di Kabupaten Sanggau semakin handal. Ini menjadi peluang bagi investor untuk masuk ke Sanggau.

Baca juga: Gencarkan Program Desa Tangkal Covid-19, Dandim 1202/Skw Bagikan Masker

“Saya mengundang dunia usaha, investor untuk datang dan memanfaatkan fasilitas listrik tersebut. Karena seperti kita ketahui listrik ini penting untuk menunjang pengembangan dunia usaha,” kata Paolus Hadi.

Sementara untuk pelanggan Rumah Tangga, kata Paolus Hadi, ini jadi upaya PLN meningkatkan pelayanan. Oleh karena masyarakat sangat membutuhkan listrik. “Dengan demikian tentu menjadi peluang semua desa bisa terlistriki,” sampainya.

Rasio Elektrifikasi Mempawah Meningkat 100%

Satu lagi pencapaian yang dilakukan PLN untuk menerangi desa-desa di Kalbar. General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo mengungkapkan, di tengah pandemi Covid-19 pihaknya tetap berkomitmen untuk terus melaksanakan pembangunan perluasan jaringan listrik sesuai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Selain Desa Cowet, kebahagiaan juga dirasakan oleh warga Desa Suak Barangan Kecamatan Sadaniang Kabupaten Mempawah, pasalnya, listrik yang dinantikan selama puluhan tahun kini telah hadir di desa mereka. Dengan masuknya listrik di Desa Suak Barangan maka rasio elektrifikasi desa berlistrik di Kabupaten Mempawah Meningkat menjadi 100%.

Baca juga: Live Streaming Vidio.com Juventus Vs Ferencvaros - Cristiano Comeback di Liga Champions Malam Ini

Menurut Kepala Desa Suak Barangan, Marhasen, ada 437 rumah warga yang dapat segera menikmati listrik dari PLN. Kesulitan yang selama ini dirasakan warga akan segera berakhir.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN dan pemerintah atas masuknya listrik ke desa kami. Selama ini kami harus mengeluarkan uang sekitar 800 ribu hingga 1 juta rupiah per bulan untuk membeli solar guna menghidupkan mesin genset yang kami hidupkan dari jam 6 sore hingga jam 10 malam, itupun hanya bisa dipakai untuk menghidupkan beberapa buah lampu dan televisi saja. Jelang perayaan HUT kemerdekaan RI ini kami pun merasa merdeka, karena desa kami kini terang benderang," ungkap Marhasen tersenyum sumringah.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved