Dihantam Pandemi Covid-19, PLN Maju Terus Siap Wujudkan Interkoneksi Kalimantan
namun kami akan selalu optimis dalam menghadapi segala tantangan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Saat ini 75 Tahun sudah PLN menerangi Indonesia, listrik pun menjadi penggerak roda ekonomi Bangsa. Dalam 2 tahun terakhir (2017-2019) sekitar 7 juta rumah tangga baru telah menikmati listrik. Rasio elektrifikasi nasional terus ditingkatkan dari 95,35% pada tahun 2017 menjadi 98,89% pada akhir tahun 2019 dimana PLN berkontribusi sebesar 95,75%. Peningkatan rasio tersebut ditopang oleh program listrik perdesaan dan megaproyek 35.000 MW termasuk listrik dari sumber energi baru terbarukan (EBT).
Pemerintah telah menargetkan rasio elektrifikasi nasional sebesar 100% pada tahun 2020. Bagi PLN, tugas ini adalah tugas mulia untuk menerangi desa-desa di daerah terdepan, terluar dan tertinggal, di antaranya bahkan ada yang belum pernah menikmati listrik sejak Indonesia merdeka.
Baca juga: BLT Subsidi Gaji Rp 1,2 Juta Tak Kunjung Cair Pekan Pertama November 2020, Ternyata Ini Penyebabnya
Lalu bagaimana dengan Kalimantan Barat?
PT PLN (Persero) memajukan target realisasi interkoneksi sistem Kalbar-Kalteng dengan panjang 300 kilometer sirkuit dari 2023 menjadi 2021. Sistem tenaga listrik di Kalimantan Barat terdiri atas satu sistem interkoneksi 150 kV (sistem Khatulistiwa) dan beberapa sistem terisolasi yang ke depan akan saling tersambung.
Interkoneksi sistem Khatulistiwa dengan sistem kelistrikan Kalimantan akan dilakukan melalui jalur Tayan-Sandai-Sukadana-Ketapang-Kendawangan-Sukamara. Pada 2021, sistem di Kalimantan Barat akan terhubung dengan sistem Kalimantan Tengah sehingga terbentuk sistem interkoneksi Kalimantan Raya.
Sebelumnya pada Juli 2020, PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (PLN UIP Kalbagbar) melakukan pengoperasian satu sirkit Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Tayan-Sanggau dan Gardu Induk (GI) 150 kV Sanggau meski di masa pandemi.
Dengan kata lain, satu dari dua jalur kabel jaringan transmisi telah berhasil dialiri listrik dan siap menyalurkan daya dari satu titik gardu induk ke gardu induk lainnya.
Baca juga: Sosialisasi Pengadaan Tanah Jembatan Kapuas III Memperjelas Informasi
“Dengan beroperasinya SUTT 150 kV Tayan-Sanggau ini, maka keandalan listrik di Sanggau akan meningkat. Pasalnya, pasokan listrik yang sebelumnya hanya disalurkan dari PLTU Sanggau dan PLTD kini dapat diperoleh pula dari Sistem Kelistrikan Khatulistiwa yang sudah interkoneksi. Evakuasi daya atau kecepatan pemulihan juga menjadi meningkat, sehingga apabila listrik di Sanggau mengalami gangguan dapat lebih cepat teratasi,” ujar Rachmad Lubis, General Manager PLN UIP Kalbagbar.
Dijabarkannya untuk sirkit kedua akan dirampungkan dalam tahun ini pula, sehingga kehandalan listrik makin kuat. “Mohon doa dan dukungan semoga tahun ini selesai jadi kehandalan makin lebih kuat,” katanya.
Lubis menambahkan, proyek GI dan SUTT yang sebagian dibiayai oleh Asian Development Bank (ADB) ini memiliki total 235 tower yang dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi 23.076 pelanggan dengan asumsi daya 1.300 VA di Sanggau dan sekitarnya. SUTT 150 kV Tayan-Sanggau sendiri terbentang sepanjang 77,58 km dengan melintasi 19 Desa, 5 Kecamatan dan 1 Kabupaten.
Baca juga: KABAR Buruk bagi PNS Perihal Gaji 2021 & Kabar Baik Lainnya Khusus Pegawai Negeri dari Pemerintah
Beban puncak Sanggau saat ini sebesar 15 MW, beroperasinya SUTT dan GI ini dapat meningkatkan daya mampu keandalan sistem dari 428,3 MW ke 445,1 MW. Listrik dari Sanggau juga kini dapat menambah pasokan listrik ke Sekadau melalui jaringan 20 kV.
PLTD yang sebelumnya beroperasi, juga nantinya dapat dimatikan. Sehingga dapat dilakukan penghematan penggunaan bahan bakar fosil hingga 3,4 miliar per bulan. Lubis menungkapkan selama pandemi rekan-rekan di lapangan tidak patah semangat meskipun pekerjaan lapangan mau tidak mau harus dibatasi.
Baca juga: Pelayanan Pulsa Listrik Gratis November 2020 di www.pln.co.id atau Klaim Token Gratis Via WhatsApp
“Mereka memiliki motto tersendiri untuk meningkatkan semangat yaitu ‘berat boleh, menyerah bukan tipikal kami. Saat ini kami juga tengah mengerjakan pembangunan SUTT 150 kV Sanggau-Sekadau dan juga Sekadau-Sintang. Sehingga nantinya listrik yang lebih andal dari Sanggau dapat tersalurkan ke Sekadau dan Sintang melalui jaringan transmisi PLN yang memiliki total 313 tower sepanjang 136,64 km,” ujarnya.
Sebelumnya, Rachmad Lubis telah menyampaikan laporan pengperasian tersebut kepada Bupati Sanggau Paolus Hadi. Menurutnya Bupati sangat mengapreasi upaya PLN ini.
“Kami sudah laporkan ke Pak Bupati. Karena proyek ini tidak lepas dari dukungan Bupati dan masyarakat Sanggau. Beliau berharap ini bisa dilakukan pemanfaatan yang lebih besar dalam rangka menambah kapasitas pelayanan. Bupati mengharapkan juga bisa lebih diperkuat sistem ini,” katanya.
Dia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat di sekitar proyek yang selama ini telah mendukung kelancaran pembangunan.
“Tanpa dukungan masyarakat dan pemda setempat terutama dari Bupati Sanggau, pembangunan ini tentu tidak dapat berjalan. Terima kasih atas doa dan dukungannya hingga saat ini, kami akan melanjutkan perisapan pengoperasian sirkit kedua SUTT ini dan juga jalur lain untuk mewujudkan komitmen PLN dalam menciptakan Kalbar Benderang,” pungkasnya.Beroperasinya transmisi ini diharapkan dapat mendukung perekonomian warga dan meningkatkan iklim investasi dan industri yang positif di Sanggau dan sekitarnya.

Masih dihadang pandemi, untuk sisi selatan Kalbar, PLN merampungkan SUTT 150 kV pada jalur Ketapang-Kendawangan dengan panjang 131 kms. Melewati 14 desa, 3 kecamatan dan 1 kabupaten, jaringan transmisi dan satu Gardu Induk dengan kapasitas 30 MVA telah sukses dialiri daya listrik pada tanggal 28 September 2020.
Rachmad Lubis, mengungkapkan bahwa dengan beroperasinya GI berkapasitas 60 MVA di Ketapang dan 30 MVA di Kendawangan ini akan dapat meningkatkan keandalan penyaluran listrik untuk masyarakat melalui SUTT 150 kV yang membentang sepanjang 65,73 kilometer ini.
"GI Kendawangan ini nantinya juga akan menjadi titik temu interkoneksi antara Sistem Kelistrikan Ketapang dengan Sistem Kelistrikan Barito di Kalimantan Tengah," ujarnya.
Lubis menambahkan, saat ini tim pengadaan tanah tengah melaksanakan tahap inventarisasi tanah tapak tower untuk persiapan pembangunan jaringan transmisi menuju Sukamara, Kalimantan Tengah.
"Kami berharap SUTT dan GI ini dapat membantu pemerintah dan masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi positif di Kabupaten Ketapang dan menciptakan iklim investasi yang lebih baik," pungkasnya.
Keberhasilan pembangunan jaringan transmisi yang membentang di 14 desa, 3 kecamatan, 1 kabupaten ini tak lepas dari dukungan stakeholder antara lain DATUN Kejaksaan Tinggi Kalbar, TNI/POLRI, Pemerintah Daerah setempat, tokoh adat, dan juga masyarakat di sekitar proyek.
Lebih lanjut dikatakannya, pada tahun 2021 nanti, pihaknya menargetkan pembangunan SUTT Sanggau-Sekadau, Sekadau-Sintang, Sandai-Sukadana dengan total panjang jaringan 329 kms, serta Gardu Induk Cendana dapat selesai dan beroperasi.
“Tugas tersebut tidak mudah terlebih saat pandemi seperti ini, namun kami akan selalu optimis dalam menghadapi segala tantangan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung proses pembangunan hingga saat ini. Kami tetap mengharap do’a dan dukungan dari semua elemen masyarakat, karena tugas kami untuk membangun kelistrikan di Kalbar masih cukup panjang untuk mewujudkan interkoneksi sistem Kalimantan Raya,” pungkasnya.

Apresiasi Gubernur Kalbar
Sementara di Kalimantan Barat, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, mengapresiasi kinerja PLN yang telah menyelesaikan pembangunan perluasan jaringan listrik di Kalbar sepanjang tahun 2020. Hal itu diungkapkan di ruang kerjanya jelang penyalaan listrik di 40 desa yang tersebar dibeberapa kabupaten yang ada di Kalbar pada Agustus 2020 lalu.
Acara penyalaan secara simbolis dilakukan oleh General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, di Desa Cowet, Kecamatan Batang Tarang Kabupaten Sanggau, pada Kamis 13 Agustus 2020 lalu.
Menurut Sutarmidji, keberadaan listrik dari PLN tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya di pedesaan.
"Saya mengapresiasi sekaligus mengucapkan terimakasih kepada PLN Kalbar beserta jajarannya yang telah menyalakan listrik di 40 desa jelang perayaan HUT kemerdekaan RI ke 75, dimana 19 desa merupakan desa baru, dan 21 dusun di desa yang tersebar di beberapa kabupaten. Saya berharap kedepannya kita semua dapat berkolaborasi dalam membangun infrastruktur kelistrikan agar semakin banyak masyarakat desa yang dapat segera menikmati listrik," ungkap Sutarmidji.
Baca juga: CEK NOTIFIKASI SMS Pengumuman Penerima Kartu Prakerja Gelombang 11, Apa Langkah Selanjutnya?
General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, mengungkapkan bahwa ditengah pandemi Covid-19 pihaknya tetap berkomitmen untuk terus melaksanakan pembangunan perluasan jaringan listrik sesuai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Hingga Juni 2020, PLN telah membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 260,78 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 189,49 kms, dan gardu distribusi sebanyak 92 buah dengan total kapasitas sebesar 6.310 kms.
"Dengan beroperasinya jaringan listrik yang telah dibangun tersebut maka kami dapat melistriki 7.240 rumah warga desa. Ketika rumah kami telah berlistrik, kami juga ingin saudara-saudara kami di pelosok negeri juga dapat menikmati listrik," kata Ari saat mengikuti selebrasi penyalaan listrik di Kecamatan Batang Tarang, Kabupaten Sanggau.

Undang Dunia Usaha
Bupati Sanggau Paolus Hadi mengapresiasi upaya PLN ini yang sukses mengoperasikan satu sirkit Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Tayan-Sanggau dan Gardu Induk (GI) 150 kV Sanggau di masa pandemi Covid-19, pada Kamis 16 Juli 2020 silam.
“Saya sudah menerima laporan bahwa GI 150 kV sudah beroperasi dan tersambung ke Sistem Khatulistiwa. Terimakasih kepada PLN dan Pemerintah Pusat yang memiliki program ini untuk Kalbar yang selanjutnya akan disambungkan hingga Sekadau dan Sintang,” ucap Paolus Hadi.
Dia menyebutkan setelah pengoperasian SUTT 150 kV dan GI 150 kV dan terinterkoneksi dengan Sistem Khatulistiwa maka kelistrikan di Kabupaten Sanggau semakin handal. Ini menjadi peluang bagi investor untuk masuk ke Sanggau.
Baca juga: Gencarkan Program Desa Tangkal Covid-19, Dandim 1202/Skw Bagikan Masker
“Saya mengundang dunia usaha, investor untuk datang dan memanfaatkan fasilitas listrik tersebut. Karena seperti kita ketahui listrik ini penting untuk menunjang pengembangan dunia usaha,” kata Paolus Hadi.
Sementara untuk pelanggan Rumah Tangga, kata Paolus Hadi, ini jadi upaya PLN meningkatkan pelayanan. Oleh karena masyarakat sangat membutuhkan listrik. “Dengan demikian tentu menjadi peluang semua desa bisa terlistriki,” sampainya.
Rasio Elektrifikasi Mempawah Meningkat 100%
Satu lagi pencapaian yang dilakukan PLN untuk menerangi desa-desa di Kalbar. General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo mengungkapkan, di tengah pandemi Covid-19 pihaknya tetap berkomitmen untuk terus melaksanakan pembangunan perluasan jaringan listrik sesuai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Selain Desa Cowet, kebahagiaan juga dirasakan oleh warga Desa Suak Barangan Kecamatan Sadaniang Kabupaten Mempawah, pasalnya, listrik yang dinantikan selama puluhan tahun kini telah hadir di desa mereka. Dengan masuknya listrik di Desa Suak Barangan maka rasio elektrifikasi desa berlistrik di Kabupaten Mempawah Meningkat menjadi 100%.
Baca juga: Live Streaming Vidio.com Juventus Vs Ferencvaros - Cristiano Comeback di Liga Champions Malam Ini
Menurut Kepala Desa Suak Barangan, Marhasen, ada 437 rumah warga yang dapat segera menikmati listrik dari PLN. Kesulitan yang selama ini dirasakan warga akan segera berakhir.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN dan pemerintah atas masuknya listrik ke desa kami. Selama ini kami harus mengeluarkan uang sekitar 800 ribu hingga 1 juta rupiah per bulan untuk membeli solar guna menghidupkan mesin genset yang kami hidupkan dari jam 6 sore hingga jam 10 malam, itupun hanya bisa dipakai untuk menghidupkan beberapa buah lampu dan televisi saja. Jelang perayaan HUT kemerdekaan RI ini kami pun merasa merdeka, karena desa kami kini terang benderang," ungkap Marhasen tersenyum sumringah.