Survive di Masa Pandemi Covid-19, Warga Kartika Permai Sulap Lahan Tak Produktif Jadi Kolam Lele
Satu diantaranya, pengolahan lahan kosong tidak produktif menjadi lahan produktif yang lebih bermanfaat.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
lihat foto
Saat ini, proses pembuatan kolam ikan ini masih berlangsung. Baru enam kolam ikan yang jadi.
Nantinya, gerakan swadaya masyarakat ini akan membangun sebanyak 10 kolam ikan. Ribuan bibit lele akan dibudidayakan di kolam tersebut.
Warga berencana memelihara jenis ikan lele.
"Bibit lele mudah didapat dan pemeliharaannya juga tidak repot," terangnya.
Untuk memelihara lele, tidak perlu perlakuan khusus. Pasalnya, ikan lele termasuk jenis ikan yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya, baik di kolam tanah, semen atau terpal.
"Ikan lele mampu bertahan hidup dan berkembang biak dengan baik. Selain itu, ikan lele juga tahan terhadap serangan penyakit," kata Sutresno.
Lele juga memiliki daya tahan yang kuat. Bisa bertahan hidup di berbagai kondisi, bersih, kotor maupun tercemar.
Dari segi masa panen, ikan lele juga terbilang cepat. Tidak perlu menunggu waktu lama untuk memanen lele.
"Tiga bulan pasca benih disebar. Bisa panen. Gak terlalu lama," jelasnya.
Sutresno berharap budidaya ikan lele yang dilakukan warga dapat memenuhi gizi keluarga masing-masing di masa pandemi Covid-19.
Seperti diketahui, ikan Lele merupakan salah satu ikan paling populer di masyarakat Indonesia.
Ikan lele juga merupakan ikan favorit masyarakat Indonesia.
"Daging lele ini padat dan lembut tapi gurih. Kandungan protein pada ikan lele juga cukup tinggi. Semoga bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Syukur-syukur ini berlanjut, dan bisa menjadi ladang bisnis bagi warga," pungkasnya. (*/Rizky Prabowo Rahino)
(*)
