Virus Corona Masuk Kalbar

BREAKING NEWS - Gubernur Sutarmidji Umumkan Dua Pasien Covid-19 Meninggal di RSUD Soedarso Hari Ini

Sutarmidji menerangkan dua pasien itu meninggal saat dibawa ke RSUD Soedarso kondisinya sudah parah.

Penulis: Syahroni | Editor: Syahroni
TRIBUN PONTIANAK/ Muhammad Rokib
Gubernur Provinsi Kalimantan Barat H. Sutarmidji saat memberikan sambutan pada kegiatan Silaturahmi Budaya dalam rangka memperkokoh persatuan membangun negeri yang bertemakan Mewujudkan kembali nilai-nilai sumpah pemuda, di Balairungsari Rumah Melayu Kalbar, Jalan Sultan Syahrir Pontianak Kalbar, Selasa 20 Oktober 2020. 

Ia berharap apabila ada perubahan pada kondisi badan dan merasakan kurang sehat segera cek kesehatan sehingga cepat ditangani.

Dengan cepat ditangani maka virusnya belum banyak.

Penanganan yang dilakukan tentu berbeda antara pasien yang tidak ada penyakit bawaan dan yang mempunyai penyakit bawaan.

Penyakit bawaan diabet, darah tinggi, jantung dan ginjal apabila terinfeksi Covid-19 Midji menegaskan akan membuat kondisi semakin parah.

"Virus ini bertambah dalam waktu perdetik dan saya minta pada seluruh masyarakat gunakan masker dan jaga jarak," sarannya.

Ia menegaskan saat ini tidak ada yang tahu siapa yang terpapar dan siapa yang tidak.

Sebaiknya selalu terapkan protokol kesehatan bahkan jika perlu gunakan sarung tangan.

Dampak pandemi Covid-19

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Manto ada sekitar 752 pekerja di PHK, dan 4.730 pekerja yang dirumahkan di Kalbar karena terdampak Pandemi Covid-19.

Data tersebut merupakan data rekapitulasi pekerja yang di PHK dan dirumahkan dampak dari pandemi Covid-19 sampai pada 7Oktober 2020 dari Kabupaten Kota di Kalbar.

Dari data di Dinas Tenaga Kerja dan  Transmigrasi Kalbar per 7 Oktober 2020, jumlah pekerja yang dirumahkan dan di-PHK dampak pandemi Covid-19 sudah mencapai 4.730 orang. Terbagi dari 752 orang yang di-PHK dan 3.978 orang yang dirumahkan. 

Jumlah tersebut tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Kalbar. Dimana untuk korban PHK terbanyak ada di Kota Pontianak sebanyak 232 orang.

Sedangkan pekerja yang dirumahkan terbanyak di Ketapang sebanyak 1.813 orang.

“Jadi, paling banyak terdampak adalah perusahaan-perusahaan di sektor perdagangan dan jasa," ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalbar Manto, kemarin.

Menurut Manto pihaknya telah berupaya mengakomodir para pekerja ini dengan berbagai program.

Program-program yang sudah disusun sejak tahun lalu diarahkan dengan prioritas antara lain ke para pekerja yang terdampak pandemi Covid-19. 

Adapun upaya yang telah dilakukan yakni mendorong pencari kerja untuk mengikuti program Kartu Prakerja. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved