Virus Corona Masuk Kalbar

BREAKING NEWS - Gubernur Sutarmidji Umumkan Dua Pasien Covid-19 Meninggal di RSUD Soedarso Hari Ini

Sutarmidji menerangkan dua pasien itu meninggal saat dibawa ke RSUD Soedarso kondisinya sudah parah.

Penulis: Syahroni | Editor: Syahroni
TRIBUN PONTIANAK/ Muhammad Rokib
Gubernur Provinsi Kalimantan Barat H. Sutarmidji saat memberikan sambutan pada kegiatan Silaturahmi Budaya dalam rangka memperkokoh persatuan membangun negeri yang bertemakan Mewujudkan kembali nilai-nilai sumpah pemuda, di Balairungsari Rumah Melayu Kalbar, Jalan Sultan Syahrir Pontianak Kalbar, Selasa 20 Oktober 2020. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengumumkan hari ini ada dua pasien Covid-19 meninggal dunia.

Pasien yang meninggal tersebut dirawat di RSUD Soedarso Pontianak.

Sutarmidji menerangkan dua pasien itu meninggal saat dibawa ke RSUD Soedarso kondisinya sudah parah.

"Kandungan virus dalam tubuhnya sudah jutaan, nah saya mengimbau pada seluruh masyarakat Kalbar jika ada perubahan dalam kondisi kesehatan segera berobat," ucap Sutarmidji saat diwawancarai, Minggu (25/10).

Ia menegaskan segeralah mendatangi layanan kesehatan dan segera ke dokter atau rumah sakit.

Jika mengalami perubahan pada kondisi tubuh, segeralah meminta untuk di swab dan semuanya gratis, tidak bayar.

"Swab itu tidak bayar dan kalau sudah parah baru dibawa ke rumah sakit, maka perlu tindakan yang menggunakan alat-alat pembantu," karanya.

Masalah saat ini menurut Sutarmidji adalah alat-alat pembantu dalam penanganan pasien Covid-19 sangat terbatas.

"Selain alat yang terbatas, obat-obatan juga harganya mahal," jelas Midji.

Ia menjabarkan seperti remdesivir obat yang diberikan pada pasien Covid-19 harganya satu fial mencapai Rp1, 6 juta.

Sedangkan untuk satu pasien yang sudah parah membutuhkan minimal 11 fial, maka dapat dihitung 1 pasien memerlukan biaya Rp 17,6 juta.

Itu hanya remdesivir saja, belum lagi obat-obat lainnya serta alat-alat pendukung perawatannya.

Remsidiver ini sangat sulit untuk mendapatkannya.

Bahkan terkadang Midji menuturkan harus meminjam dari rumah sakit lainnya.

"Kemudian kadang kita sudah melakukan dan mengusahakan membawa plasma darah dari RS Gatot Subroto untuk pasien yang parah,"

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved