Dinsos Percepat Pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial, Andy Sebut 33 Persen Data Hantu

Untuk itu, Dinas Sosial Kabupaten Kubu Raya pun menggelar Lokakarya Sosialisasi dan Pembelajaran Pelaksanaan dan Percepatan Pemutakhiran Data Terpadu

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Lokakarya Sosialisasi dan Pembelajaran Pelaksanaan dan Percepatan Pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang digelar oleh Dinas Sosial Kabupaten Kubu Raya, di Qubu Resort, pada Kamis 22 Oktober 2020. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Dinas Sosial tengah berupaya melakukan percepatan pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) diseluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kubu Raya.

Untuk itu, Dinas Sosial Kabupaten Kubu Raya pun menggelar Lokakarya Sosialisasi dan Pembelajaran Pelaksanaan dan Percepatan Pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan menghadirkan seluruh camat, di Qubu Resort, pada Kamis 22 Oktober 2020.

"Hari ini kita membangun komitmen bersama dengan para camat, dengan diharapkan nanti partisipasi seluruh masyarakat agar kegiatan ini dapat segera terlaksana sehingga data yang ada nanti akan menghadirkan data yang benar-benar valid," ungkap Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kubu Raya, Andy Hasriady.

Andy mengatakan, selama ini DTKS masih menggunakan DTKS tahun 2015. Bahkan dikatakannya hampir sekira 33 persen data tersebut merupakan data "hantu".

Baca juga: Sekda Kubu Raya Yusran Targetkan Maret 2021 DTKS Rampung di Seluruh Kecamatan

Sebab ia menerangkan, kemungkinan terdapat beberapa data identitas yang bersangkutan sudah pindah atau meninggal dunia.

Maka dari itu, dalam kegiatan inipun bertujuan untuk memverivali kembali atau memverifikasi dan memvalidasi kembali DTKS.

"Karena selama inikan data yang ada itu seperti contohnya ada yang seharusnya tidak menerima, salah satunya bansos tetapi malah menerima. Dan yang seharusnya menerima tapi tidak menerima,"

"Itulah salah satunya kesalahan yang ada pada data yang ada karena ditahun 2015, makanya kegiatan ini kita akan verivali kembali atau verifikasi dan validasi kembali data," jelasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved