Tindaklanjuti Aspirasi Abimelek asal Kapuas Hulu, Ini Saran Anggota Komite II DPD RI Christiandy
Abimelek kemudian menyampaikan beberapa informasi penting dari kabupaten paling Timur Provinsi Kalbar ini.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Anggota DPD RI dapil Kalbar, Christiandy Sanjaya terus menyerap aspirasi masyarakat sesuai dengan tupoksinya.
Kali ini, anggota komite II DPD RI ini melakukan dialog secara virtual dengan pionir perkebunan sayur mayur dari Kapuas Hulu Abimelek Nakamanu, Rabu 21 Oktober 2020.
Selain menceritakan usaha perkebunan, Abimelek juga mengungkapkan keadaan lingkungan hidup serta potensi Kapuas Hulu yang kaya sumber air termasuk di desa Nanga Lot, Kecamatan Seberuang, Kapuas Hulu.
Abimelek menjelaskan bahwa perkebunan yang dikembangkan bersama beberapa orang dan telah menghasilkan rata-rata 30-40 kilogram sayuran segar perminggu dengan harga jual sekitar Rp 10 ribu perkilogram.
Baca juga: Dialog Virtual dengan Masyarakat, Christiandy Sanjaya Serap Aspirasi Masalah Lingkungan di Sintang
Sayuran dikembangkan tidak menggunakan pupuk kimia tapi menggunakan pupuk organik atau non kimia. Sehingga baik untuk kesehatan dan juga baik bagi lingkungan alam.
Potensi pasar seperti disebutkan sangat bagus karena berapa pun hasilnya pasti laku.
Abimelek kemudian menyampaikan beberapa informasi penting dari kabupaten paling Timur Provinsi Kalbar ini.
Diantaranya ialah potensi lahan sawah namun tidak ada irigasi yang bagus, dikatakannya dahulu pernah dibangun namun tidak diselesaikan.
Kemudian, perkebunan yang dibinanya saat ini belum mendapat bantuan dari pemerintah.
Selain itu dipaparkannya jika banjir besar kadang terjadi di musim hujan karena akibat penebangan hutan tanpa terkontrol, oleh sebab itu diharapkannya ada pengawasan.
"Selama ini tidak ada edukasi kepada masyarakat perihal hutan dan pelestariannya," kata Abimelek.
"Kami berkebun namun pengembangan kurang baik karena akses jalan kurang memadai. Jika bisa mohon bapak perjuangkan jalan produksi ada perbaikan," pintanua.
Selain itu, dikatakannya juga jika penduduk biasa berladang pindah namun dilarang membakar tanpa ada solusi, mestinya disiapkan persawahan.
Baca juga: Masyarakat Sintang Curhat Masalah Lingkungan Kepada Christiandy Sanjaya
Namun ia bersyukur ada sebuah lembaga Nir Laba PPMT pusat pengembangan misi terpadu yang melakukan pendampingan di bidang perkebunan sayur secara organik.
Pdt. Daniel sebagai fasilitator menyarankan jika bisa disediakan mesin traktor pengolah tanah demi efektifitas pengolahan tanah yang standard. Sehingga memudahkan kelompok melakukan usahanya.