Dialog Virtual dengan Masyarakat, Christiandy Sanjaya Serap Aspirasi Masalah Lingkungan di Sintang

Christiandy Sanjaya pun menyarankan agar dibuat proposal supaya mempermudah penyampaian aspirasi.

TRIBUN PONTIANAK/ ISTIMEWA/Christiandy
Anggota Komite II DPD RI dapil Kalbar, Christiandy Sanjaya melakukan dialog secara virtual dengan sejumlah masyarakat di Kabupaten Sintang, Selasa 20 Oktober 2020. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Anggota Komite II DPD RI dapil Kalbar, Christiandy Sanjaya melakukan dialog secara virtual dengan sejumlah masyarakat di Kabupaten Sintang, Selasa 20 Oktober 2020.

Pada kesempatan tersebut, mantan Wagub Kalbar dua periode ini pun memenuhi aspirasi dari Frans Edi dan Johan untuk pembagian bantuan sembako dimasa Covid 19 ini karena banyak masyarakat yang menghadapi kesulitan ekonomi.

Dalam dialog virtual tersebut, Christiandy Sanjaya menanyakan sejumlah hal khususnya mengenai lingkungan alam di Sintang, secara khusus di sekitar pemukiman penduduk.

Menanggapi itu, Frans Edi, satu diantata masyarakat menyampaikan jika di lingkungan kota Sintang masih cukup aman dan tidak terjadi banjir, walaupun memang di sekitar pemukiman lahan umumnya lahan rawa.

Baca juga: Komite II DPD RI Christiandy Sanjaya Soroti Permasalahan Sampah Rumah Sakit

Sementara itu, mantan anggota DPRD yang juga ikut dalam dialog, Nur mengutarakan lahan rawa sekitar pemukiman memerlukan adanya bantuan atau sentuhan reklamasi rawa.

Bila ada sentuhan, dipaparkan Nur, maka lahan gambut dimanfaatkan untuk lahan sawah pasang surut dan memperkuat stok pangan warga.

Merespon hal tersebut Christiandy Sanjaya pun menyarankan agar dibuat proposal supaya mempermudah penyampaian aspirasi.

Dalam proposal tersebut memuat kelompok, kebutuhan masyarakat dipetakan, potensi yang mau dikembangkan, anfaatnya bagi lingkungan hidup serta dengan mencantumkan nama kelompok pertanian.

Sehingga, ujar Christiandy, dari pengajuan proposal akan sangat baik bila dapat mempertemukan antara kebutuhan masyarakat akan lahan pertanian tanah rawa atau gambut dengan perbaikan lingkungan alam di pihak lain.

Harapannya, aspirasi yang disampaikan oleh tokoh masyarakat Sintang tersebut kiranya mendapatkan respon pemerintah.

Apalagi karena Covid 19 saat ini pendapatan keluarga yang bertumpu pada kebun karet sangat minim.

Baca juga: Masyarakat Sintang Curhat Masalah Lingkungan Kepada Christiandy Sanjaya

Saat ini diungkapkan juga oleh masyarakat bahwa harga karet Rp. 6 ribu 5 ratus perkilogram. Harga karet ini tidak cukup untuk membeli beras yang perkilogramnya di atas Rp.10 ribu.

Untuk itu, Christiandy Sanjaya mendorong untuk tidak mengharapkan pendapatan dari usaha budidaya karet saja, perlu diversifikasi usaha tani. Sebab komiditi karet sangat ditentukan oleh harga pasar dunia.

Dialog virtual diakhiri dengan penyerahan Sembako kepada Frans, ketua RT dan 30 kepala Keluarga.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved