Sutarmidji Sebut APBD 2021 Fokus Penanganan Covid-19, Bangun Rumah Sakit dan Laboratorium di Daerah

Bahkan saya yakin kami bersama DPRD akan bisa lebih cepat menyelesaikan pembahasan itu dan segera disetujui bersama

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/Anggita Putri
Gubernur Kalimantan Barat , H Sutarmidji selalu melakukan Swab Test PCR. Sutarmidji Swab Tes setiap 10 hari sekali. 

Sektor pekerjaan di Kalbar sangat banyak, sehingga angkatan kerja harus dipersiapkan maka apa yang dilakukan ini bisa mempersiapkan tenaga kerja, sehingga lapangan pekerjaan di perkebunan, tambang dan sebagainya bisa diisi warga Kalbar yang telah bersertifikasi ini.

Kemudian harapannya adalah tenaga kerja yang telah bersertifikasi ini mendapat upah sesuai dengan keahliannya. "Karena dengan sertifikasi ini akan mendapatkan sesuatu yang baik dari sisi kesejahteraan mereka," ujarnya.

Kemudian perhatian sektor pertanian juga sangat penting. Ia berharap dua tahun ke depan Kalbar bisa swasemda beras khususnya serta swasembada pangan umumnya. Harapannya pendapatan pertanian semakin meningkat dan ia ingin adanya intensifikasi lahan pertanian bukan eksentifikasi

"Kita ingin adanya edukasi pada masyarakat yang selama ini membuka lahan dengan membakar, karena hasilnya tidak begitu besar. Kedepan kita harapkan para petani mampu mengolah lahannya dan pastinya irigasi perlu diperhatikan," tegas Midji.

Pada 2021 juga ia harapkan Rumah Sakit Sudarso bisa yang dibangun dapat dioperasionalkan. Minimal satu diantara dua tower yang dibangun sudah bisa difungsikan.

Perintahkan Mundur
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji minta jajaran di Pemerintah Provinsi Kalbar bekerja dengan baik. Jika ada pegawai atau pejabat yang takut bekerja lantaran takut melanggar aturan, ia persilakan mengundurkan diri.

"Saya tegaskan yang tidak mampu bekerja di suatu bidang jangan bekerja di situ. Misalnya untuk bagian pengadaan," ujar Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji kepada Tribun.

Selama ini, jelasnya, tidak pernah mengarahkan suatu proyek harus dikerjakan kontraktor A, kontraktor B.

"Saya hanya mengarahkan pekerjaan harus dikerjakan oleh kontraktor atau orang yang kompeten. Bagi kontraktor yang tidak berkompeten dan hanya mau menang tender saja sebaiknya jangan mengajukan penawaran sebab akan menimbulkan masalah saja," tegasnya.

Sutarmidji berharap tidak ada pengulangan-pengulangan tender lagi seperti pembangunan RS Sudarso sebab akan memperlambat penyerapan anggaran.

Ia mencontohkan tender RSUD dr Soedarso yang dalam perencanaan dialokasi Rp 99 miliar, tapi ada kontraktor menawar hingga Rp 79 miliar dan itu tidak masuk akal.

Pembangunan harus menjaga kualitas dan ia berpesan pada jajaran Pemprov jangan salah dalam memenangkan tender asal penawaran murah saja, tapi harus diperhatikan kualitas serta trackrecord selama ini.

Ia berharap pendapatan daerah tidak berkurang sehingga bisa menangani pembangunan yang ada.

"Jajaran Pemprov Kalbar saya diharapkan bekerja sesuai aturan dan bagi yang takut bekerja, silakan minta mundur dari jabatan," ucapnya.

Masalah-masalah pasti ada dalam tata kelola pemerintahan itu, tapi tekan sekecil mungkin dan jika ada masalah selesaikan sesuai ketentuan yang berlaku.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved