Kasus Covid Melawi dan Sintang Satu Klaster, Polres Melawi Lanjutkan Swab Personel
Baguslah untuk peringatan bagi keluarga saya, mungkin ada yang kena yang lupa, jadi peringatan semuanya agar kita siap-siap
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar melonjak tinggi pada Selasa 6 Oktober 2020). Ada 41 kasus konfirmasi baru yang dirilis Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson. Kasus konfirmasi itu berdasarkan hasil pemeriksaan Mobile PCR Sintang dan Laboratorium Rumah Sakit Untan.
Dari total 41 kasus tersebut, ada 17 kasus konfirmasi Covid-19 baru yang berasal dari klaster yang sama. Ada 9 orang klaster terpapar di Kabupaten Sintang dan 8 orang terpapar di Melawi.
“Kasus konfirmasi 9 orang di Kabupaten Sintang dan 8 orang kasus konfirmasi di Melawi merupakan dari satu kluster yang saling berhubungan,” ujar Kadis Kesehatan Kalbar Harisson.
Dinas Kesehatan Melawi sebelumnya menyebut klaster Polres Melawi merupakan anggota kepolisian serta keluarga terdiri atas istri dan anak.
Ada 10 orang yang menjalani swab di Sintang. Seluruh kluster polisi saat ini menjalani karantina dan perawatan di gedung penanganan Covid-19 Melawi di Desa Kenual.
• Kadiskes Kalbar Sebut Kasus Covid-19 di Melawi dan Sintang Saling Berhubungan
Penjabat Sementara Bupati Sintang, Florentinus Anum, menyebut belum menerima data laporan dari Dinas Kesehatan soal kabar ada anggota polisi terpapar corona.
"Saya belum mendapat laporan dari Diskes, karena kan masih di-swab. Setelah saya dapat informasi, baru nanti kita akan sampaikan," kata Florentinus Anum, Rabu 7 Oktober 2020.
Anum memastikan Pemkab siap memberikan perawatan kepada pasien Covid-19. "Saya belum dapat laporan Diskes. Kalau pun ada pasti kita akan rawat," jelas Florentinus Anum.
Pada Kamis (8/10), Dinas Kesehatan Melawi dijadwalkan melanjutkan proses swab terhadap personel polisi di Polres Melawi.
Pada Selasa (6/10), ada 86 personel yang sudah menjalani swab. Berdasarkan data dari Paur Subbag Humas Bripka Arbain, ada 220 personel yang terdata.
“Lanjut besok, tapi ada beberapa orang sudah swab mandiri,” ujar Kapolres Melawi AKBP Tris Supriadi melalui Paur Subbag Humas Bripka Arbain.
Razia Pasar Tengah
Petugas Dinas Kesehatan bersama tim gabungan Satgas Covid-19 TNI-Polri Provinsi Kalimantan Barat menggelar razia masker di Pasar Rakyat Tengah, Jl Asahan Tanjungpura, Pontianak, Rabu 7 Oktober 2020).
Warga Pontianak yang kedapatan tak pakai masker pun langsung diswab oleh petugas.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dr Feery Safriadi, mengatakan jika ada warga tak pakai masker akan langsung di-swab. "Untuk target hari ini kami rencanakan kalau memang memungkinkan itu 150 sampel," ujar Feery.
• VIDEO: Begini Cara Polres Sambas Antisipasi Penyebaran Virus Covid-19 di Lingkungan Kerja
Ia menyampaikan, jika ada masyarakat yang ingin melakukan swab test secara relawan tanpa dilakukan razia pada saat itu, tentu pihaknya juga melayani secara gratis.
Dikatakannya tidak ada persyaratan yang sulit untuk melakukan swab test, hanya saja kembali lagi kepada kesadaran masyarakat. "Yang harus dibawa KTP sebagai identitas, karena yang diperlukan pada saat pemeriksaan adalah nomor induk kependudukannya," jelas Feery.
Lokasi razia menurut Feery, dilakukan berpindah-pindah, terutama yang terdapat kerumunan massa seperti di pasar, mal, maupun tempat lainnya. Sejauh pantauannya, pada saat razia memang masih ada beberapa masyarakat yang abai protokol kesehatan Covid-19.
Dengan itu, pihaknya pun juga mensosialisasikan Pergub nomor 110 tahun 2020 tentang pengendalian dan pendisiplinan protokol kesehatan Covid-19.
"Sepertinya memang tindakan ini masih perlu kita terus lakukan untuk mengingatkan masyarakat bahwa memakai masker atau protokol kesehatan itu adalah yang paling efektif untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19," ungkapnya.
Kena Swab
Satu di antara warga Pontianak, Wahdi (66) harus menjalani swab lantaran kedapatan tak mengenakan masker. Ia terjaring petgas saat razia di Pasar Tengah, Jl Asahan Tanjungpura, Pontianak, Rabu (7/10).
Wahdi hanya bisa pasrah saat diminta petugas menjalani swab. "Apa boleh buat. Demi Allah kemana-mana saya bawa hand sanitizer.
Ini tak pakai masker karena memang tergopoh-gopoh (buru-buru, red). Karena kelupaan bukan sengaja, demi Allah boleh dicek ke mobil saya," ujarnya kepada wartawan ditemui di Pasar Tengah.
Meski menjalani swab, Wahdi mengaku tak merasa dirugikan. Bahkan menurutnya kejadian ini akan dijadikan pembelajaran agar bisa disampaikan kepada keluarganya untuk tetap patuhi protokol kesehatan Covid-19 kemanapun pergi.
"Baguslah untuk peringatan bagi keluarga saya, mungkin ada yang kena yang lupa, jadi peringatan semuanya agar kita siap-siap," kata warga Perumnas II Pontianak ini.
Ia mengaku setelah dilakukan swab tes tidak ada rasa sakit. "Enggak sakit, rasanya geli-geli gitu jak lah," pungkasnya.
Selain warga yang terjaring razia, ada pula warga yang sengaja meminta di-swab untuk memastikan kondisi kesehatannya. "Di-swab karena ingin tahu, keinginan sendiri agar tahu kena atau tidak," kata Majusan (58).
Dikatakannya swab test yang dilakukan itu memang baru kali pertama. Meski belum pernah melakukan swab, diakuinya tidak ada gejala apapun pada dirinya. Ia pun disiplin terhadap protokol kesehatan Covid-19.