Ibu dan Anak Korban Pembunuhan

POPULER Amarah Suami Baru Berujung Maut Mahasiswi dan Ibu Kandung, Terduga A Curiga Pria Idaman Lain

"Betul, saya melakukan pembunuhan, yang saya bunuh istri dan anak saya. Itu saya lakukan malam Senin, sekitar pukul 23.00 lewat lah," kata A.

Penulis: Ferryanto | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERRYANTO
Yogi, keluarga korban tunjukkan foto korban saat memberikan keterangan ke Tribunpontianak.co.id di lokasi kejadian, Rabu 23 September 2020 malam WIB. 

"Betul, saya melakukan pembunuhan, yang saya bunuh istri dan anak saya,"

"Itu saya lakukan malam Senin, sekitar pukul 23.00 lewat lah," kata A kepada penyidik.

A menggunakan sebatang besi dari mesin speed yang diambilnya dari depan rumah.

Dalam waktu tidak terlalu lama, A lantas menghabisi nyawa istrinya lalu kemudian sang putri.

"Saya melakukan itu sendiri. Saya pukul pakai besi. Pertama kali yang saya pukul si Sumi (istrinya, Red), lalu si Geby ikut karena dia teriak dari dapur bawa batu ulekan," katanya.

A mengaku sebelum kejadian malam itu ia dan istrinya terlibat pertengkaran hebat.

Ia curiga sang istri memiliki pria idaman lain, dan sudah meminta cerai kepada A.

Lalu pertengkaran antara keduanya pun terjadi yang kemudian membuat A menghabisi istri dan putri tirinya.

"Dia ada orang ketiga, dia mau berpisah sama saya, sudah 20 harianlah dia minta pisah itu," kata A.

Keluarga menunjukkan foto Geby satu di antara korban yang ditemukan meninggal dunia di Pontianak.
Keluarga menunjukkan foto Geby satu di antara korban yang ditemukan meninggal dunia di Pontianak. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERRYANTO)

Hasil Otopsi

Jasad ibu dan putri yang merupakan warga Kecamatan Pontianak Timur, diotopsi di RSUD dr Soedarso Pontianak, Kamis 24 September 2020 lalu.

Ahli Forensik Kalbar, dr. Monang Siahaan M. Ked (for) SpF, menemukan sejumlah kejanggalan pada tubuh ibu dan anak ini.

"Pada jasad ibu ditemui kejanggalan dalam rongga kepala, lalu rongga dada sebelah kanan. Untuk si anak, didapati kejanggalan di kepala, dan rongga rahang kiri, di tubuh korban juga ditemui memar-memar," kata Dokter Monang ditemui di Kamar Jenazah RSUD dr Soedarso Pontianak.

Kejanggalan di bagian kepala diduga membuat kedua korban meninggal dunia.

Menurut Monang, berbagai kejanggalan yang ditemuinya saat otopsi tersebut disebabkan hantaman benda tumpul dan juga benda tajam.

"Kalau untuk jasad si ibu, itu dominannya senjata tajam. Kalau si anak lebih dominan ke senjata tumpul, walaupun ada tanda dari senjata tajam," katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved