Legislator Kalbar Dukung Pengembangan Keladi Pratama di Kalbar

Ungkapan legislator dapil Kalbar 1 dari Fraksi PKB ini menanggapi usul dari Ketua Komisi II DPRD Kalbar, Affandie AR untuk menjadikan Punggur Besar, K

TRIBUN PONTIANAK/AGUS PUJIANTO
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Daniel Johan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Daniel Johan mendukung pengembangan Keladi pratama atau beneng di Kalbar.

Ungkapan legislator dapil Kalbar 1 dari Fraksi PKB ini menanggapi usul dari Ketua Komisi II DPRD Kalbar, Affandie AR untuk menjadikan Punggur Besar, Kubu Raya sebagai sentra penanaman.

"Kalau memang potensinya seperti yang telah diungkapkan, segera saja dinas sampaikan usulan agar bisa saya kawal dan kita wujudkan bersama," kata Daniel, Minggu (27/09/2020) kepada Tribun.

Sebagai wakil rakyat Kalbar, Daniel Johan pun menegaskan siap untuk mengawal hal tersebut.

"Tentu kita siap untuk mengawal," kata pengurus DPP PKB ini.

DPD RI Dorong Peningkatan dan Formulasi Dana Bagi Hasil

Sebagai informasi jenis umbi-umbian ini memiliki sebutan beragam di setiap daerah, di antaranya Empeu (Aceh), Bete (Manado dan Ternate), Paco (Makassar) dan Kaladi (Ambon).

Berbeda dengan talas pada umumnya, Talas Beneng asal Pandeglang Banten ini memiliki ukuran yang lebih jumbo dari talas biasa, dengan tinggi tanaman yang dapat mencapai lebih dari 2 meter.

Tanaman dengan nama latin Xantoshoma undipes K. Koch ini baru mulai dikenal banyak orang sejak tahun 2008.

Perbedaan Si Beneng dengan talas lainnya adalah umbi batang yang dipanen berukuran panjang dan besar serta berada diatas permukaan tanah, sedangkan pada talas biasa, umbi batang yang dipanen adalah umbi yang terpendam di dalam tanah.

Bahkan Kementrian Pertanian RI menyatakan bahwa Talas Jumbo yang dibudidayakan ini telah menembus pasar Belanda, Jepang dan Australia. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved