Virus Corona Masuk Kalbar

Terkonfirmasi Positif Covid-19, Seorang Peserta SKB CPNS di Ketapang Jalani Tes di Ruangan Khusus

Endo melanjutkan peserta berjenis kelamin laki-laki itu mengikuti ujian pada sesi terakhir pelaksanaan SKB di Kabupaten Ketapang.

Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK/Nur Imam Satria
Sejumlah peserta saat mengikuti tes SKB penerimaan CPNS tahun 2019 di Kabupaten Ketapang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Seorang peserta Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) penerimaan CPNS tahun 2019 di Kabupaten Ketapang mengikuti ujian di ruang khusus yang disiapkan oleh panitia.

Ruangan khusus itu memang sengaja dipersiapkan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Ketapang khusus peserta yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Selain ruangan khusus, yang bersangkutan juga kita persiapkan protokol kesehatan seperti face shield, masker N95, masker medis serta sarung tangan," kata Kabid Pengadaan dan Mutasi ASN BKPSDM Kabupaten Ketapang Endo, Rabu (16/9/2020).

Kajari Sanggau : Pelanggar Protokol Kesehatan yang Membangkang Bisa Dijerat Pidana atau Denda

Endo melanjutkan peserta berjenis kelamin laki-laki itu mengikuti ujian pada sesi terakhir pelaksanaan SKB di Kabupaten Ketapang.

Sebelum masuk ke ruangan ujian, peserta yang mengambil formasi auditor di Inspektorat Ketapang itu dipandu oleh tenaga kesehatan yang berjumlah empat orang lengkap dengan protap kesehatan.

"Dari awal yang bersangkutan itu kita pandu melalui telefon.

Ketika sudah berada di lokasi, yang bersangkutan dipandu tenaga kesehatan dengan jarak 5 meter.

Karena tidak gaptek, dari mulai hingga akhir ujian berlangsung lancar," tandasnya.

Lebih lanjut Endo memastikan, pada hari terakhir pelaksanaan SKB di Kabupaten Ketapang berjalan lancar.

Dari total 293 peserta yang terdata ikut seleksi, hanya 4 peserta yang tidak hadir selama pelaksanaan SKB di Ketapang.

Jangan Anggap Remeh 

Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji menyampaikan adanya tambahan satu klaster baru kasus Covid-19 di Kalimantan Barat.  

Gubernur pun menyayangkan adanya muncul klaster baru akibat masih ada yang tidak percaya dengan adanya Covid-19, sehingga berujung fatal. 

Kemudian adapula keluarga yang terpapar Covid-19, akibat yang bersangkutan melakukan perjalanan ke luar Kalbar.  

Sutarmidji menyampaikan bahwa satu hal yang perlu diperhatikan bahwa sekarang ini keterjangkitan klaster - klaster dan jangan pernah meremehkan virus Covid-19, serta tetap harus menerapakan protokol kesehatan Covid-19.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved