Gandeng Balai Jasa Konstruksi Wilayah V Banjarmasin, Lapas Kelas II B Sintang Latih 65 Warga Binaan
Selesai pelatihan dan praktik, para warga binaan akan menjalani ujian kompetensi untuk memperoleh sertifikat.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Lapas Kelas II B Sintang menggandeng Balai Jasa Konstruksi Wilayah V Banjarmasin untuk melatih peningkatan kapasitas petugas dan warga binaan dibidang jasa konstruksi.
Ada 65 orang warga binaan Lapas Kelas II B Sintang yang mengikuti pelatihan jasa konstruksi.
15 orang di antaranya napi perempuan dan 2 petugas lapas.
Selesai pelatihan dan praktik, para warga binaan akan menjalani ujian kompetensi untuk memperoleh sertifikat.
Kalapas Kelas II B Sintang, Toro Wiyarto mengatakan kegiatan kemandirian program peningkatan kapasitas petugas dan warga binaan dibidang jasa konstruksi kerjasama antara Kemenkum-Ham dan Kementrian PUPR.
"Jadi kita menyiapkan tenaga yang mau dilatih sebanyak 65 orang dan pegawai 2 orang. 15 perempuan.
Jasa konstruksi ini meliputi pertukangan batu, pengelasan dan pengecatan. Perempuan dilatih untuk mengecet yang baik.
Kita punya program untuk membuat tempat besukan Setelah dilatih teori satu hari, langsung praktik," ujar Toro, Jumat (11/9).
• Tokoh Masyarakat Harap Inovasi Lapas Singkawang Dapat Diikuti Instansi Lain
Menurut Toro, peningkatan kapasitas warga binaan dibidang jasa konstruksi diperuntukan bagi narapidana yang sisa hukumannya tidak lebih dari 2 tahun. Selesai pelatihan dan praktik, mereka akan menjalani uji sertifikasi dari Jakarta.
"Besok sertifikasi diuji dari Jakarta.
Sertifikasi lulus atau tidak, yang lulus dapat sertifikat berlaku tiga tahun.
Kalau sudah keluar, akan memudahkan melamar pekerjaan selesai menjalani hukuman," ujar Toro.
Program peningkatan kapasitas petugas dan warga binaan dibidang jasa konstruksi di Lapas Kelas II B Sintang baru kali pertama digelar.
Selain pembinaan dibidang jasa Konstruksi, para warga binaan juga dibekali keterampilan lainnya, supaya ketika keluar dari Lapas bisa membuka usaha dan memudahkan mencari pekerjaan.
"Ini baru kali pertama, kita memang selama menjabat banyak sekali pelatihan.
Tadinya mereka tidak ada kegiatan, mereka tidur doang.
Kita lapas medium security, banyak dilatih untuk keterampilan," jelasnya.
--