Citizen Reporter

Uskup Agung Pontianak Mgr. Agus: Dimana Ada Kasih, di Situ Ada Tuhan

Sambutan Uskup Agung Pontianak, ia sangat mendukung dengan sikap yang mengedepankan kemajuan dalam bidang teknologi informasi.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
FOTO - Foto bersama dalam perayaan 110 tahun Rumah Sakit St. Vincentius Singkawang pada Sabtu, 5 September 2020 di Aula Sr. Alena Rumah Sakit Santo Vincentius Singkawang Jl. P. Diponegoro nomor 5, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu (5/9/2020). 

Lanjut dengan pelantikan direksi RSSV, kata sambutan kemudian lanjut dengan menyanyikan lagu Bagimu Negeri.

Sebagai ketua Yayasan Karya Kesehatan Santo Vincentius, Sr. Sabina Linin, SFIC melakukan penandatanganan berita acara, dilanjutkan dengan pelantikan direksi Rumah Sakit Santo Vincentius Singkawang dengan masa bakti 2020-2023.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Sr. Yulita Imelda, SFIC dan Sr. Lidwina, SFIC untuk menjadi saksi dalam pelantikan Direksi Rumah Sakit Santo Vincentius Singkawang.

Dalam homilinya, Uskup Agung Pontianak juga menegaskan bahwa untuk ulang tahun yang ke 110 tahun, tentu usia yang tidak muda lagi.

“Jika kita melihat momen ulang tahun semacam ini, pastinya kita juga tidak terlepas dari melihat masa lalu, menjalani hari di masa kini dan melihat jauh ke masa depan,” katanya Sabtu (5/9/2020).

Ia mengatakan bahwa melihat masa lalu, artinya tidak boleh melupakan para inisiator, para pendiri dan terutama mereka yang sudah mendahului menghadap Bapa di surga.

Mgr. Agus mengajak semua anggota untuk berdoa agar tetap dilindungi Tuhan dan ia yakin mereka yang sudah bersama Bapa di Surga sudah mendoakan generasi saat ini yang bekerja.

Selanjutnya, tantangan selalu ada maka dari itu Mgr. Agus menekankan kepada para dokter sebagai pribadi yang bekerja mereka tidak bisa berdiri sendiri, harus ada kebersamaan untuk melanjutkan karya yang mulia ini.

Oleh karena itu dengan kesempatan ini Uskup Agus memohon bantuan Tuhan untuk bisa melanjutkan karya rumah sakit yang sungguh-sungguh dibutuhkan di saat ini.

“Hari ini, akan dilantik para direksi yang baru, mari kita doakan mereka agar mampu melanjutkan karya yang sudah dimulai 110 tahun yang lalu,” katanya.

Selaras dengan Injil yang dibacakan sabtu itu, di dunia ini tidak ada hal yang sempurna.

Tadi dalam Injil kita mendengar bahwa Yesus dikecam oleh orang Farisi karena dianggap melanggar peraturan karena hari sabat orang tidak boleh bekerja tetapi murid-murid Yesus memetik Gandum pada hari sabat.

“Saudara-saudari yang terkasih, ini pertanda bahwa tidak ada kebijakan didunia ini yang sempurna. Oleh karena itu dalam Gereja Katolik ada istilah yang dikatakan Ecclesia reformata semper reformanda atau Gereja Reformasi yang terus membaharui diri atau gereja diperbaharui terus menerus,” tegas Uskup.

Sekarang pro dan kontra, sehat dulu atau makan dulu?

Bagi Uskup ini sama halnya dengan mendebatkan telur atau ayam yang lebih dahulu. Pro dan kontra itu yang membuktikan bahwa kebijakan yang ada dimuka bumi ini tidak semua sempurna.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved