Sutarmidji Sebut Program Desa Mandiri bisa Menjadi Solusi Pencegahan Karhutla

Sanksinya kalau mereka membakar dia tidak boleh gunakan lahan sebanyak 5 tahun.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI
Gubernur Kalimantan Barat menjadi Narasumber pada acara Webinar Kata Data Forum Virtual yang membahas tentang Ancaman Karhuta dan Covid-19 di Masa Pandemi , di Ruang DAR Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (13/8/2020) 

“Kemudian indikator itu kan bisa dinilai dari fisiknya. Jadi saya rasa satu-satunya itulah yang paling efektif, karena 52 indikator ini komprehensif sekali,” ujarnya.

Ia mengatakan bisa dilihat desa yang kekuatan lingkungannya lebih bagus dibanding ekonominya, harus dijaga jangan sampai lingkungan dan hutan-hutannya dirusak.

Ia mengatakan Perusahaan tahun yang sudah menerima sanksi . Jadi pada tahun ini mereka sudah siapkan peralatan dan telah menyiapkan satgas dan membentuk tim .

Ia juga menyinggung peran Badan Restorasi selama ini . Dikatakannya untuk kordinasi sudah baik . Namun ia mempertanyakan apa yangsudah dilakukan oleh Badan Restorasi belum nampak.

“Peran badan restorasi gambut sejauh ini kordinasi sudah oke , tapi apa yang dibuat kita tidak tahu . Saya sarankan untuk daerah gambut yang selalu berada di daerah cekungan sebagian besar. Harusnya cukup dibuat sumur bor diketinggian,” ujar Sutarmidji.

Ia mengatakan masih ada dana BTT untuk pencegahan dan penagangan covid-19 dan karhutla sekitar Rp 200 Miliar.

“Semoga masih cukup dan memadai dana yang tersisa kurang lebih Rp200 miliar. Mudah-mudahan tak terpakai. Jadi bisa untuk pembangunan yang lain,” pungkasnya.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved