Sutarmidji Sebut Program Desa Mandiri bisa Menjadi Solusi Pencegahan Karhutla

Sanksinya kalau mereka membakar dia tidak boleh gunakan lahan sebanyak 5 tahun.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI
Gubernur Kalimantan Barat menjadi Narasumber pada acara Webinar Kata Data Forum Virtual yang membahas tentang Ancaman Karhuta dan Covid-19 di Masa Pandemi , di Ruang DAR Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (13/8/2020) 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat , Sutarmidji menjadi Narasumber pada acara Webinar Kata Data Forum Virtual yang membahas tentang Ancaman Karhuta dan Covid-19 di Masa Pandemi , di Ruang DAR Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (13/8/2020).

Gubernur Sutarmidji menyampaikan tahun kedua dirinya menjadi Gubernur Kalbar tentu harus memetakan semua bidang seperti yang berkaitan dengan Karhutla.

Tahun lalu dikatakannya dirinya sudah mengeluarkan Pergub Nomor 39 yang mengatur sanksi bagi mereka yang melakukan pembakaran untuk membuka perkebunan.

“Tahun lalu kita sudah memberi peringatan kepada 157 perusahaan yang terdiri dari 109 perusahaan perkebunan dan 48 perusahaan Kehutanan,” ujar Sutarmidji.

Petakan Lokasi Rawan Karhutla, Kapolresta Pontianak Tegaskan Ada Sanksi Pidana Bagi Pelanggar

Ia mengatakan mengapa diberikan Peringatan karena titik api kordinatnya ada di konsesi lahan mereka.

Kemudian 67 perusahan dilakukan penyegelan , Sanksi Administrasi Paksaan Pemerintah terhadap 20 perusahaan.

“Sanksinya kalau mereka membakar dia tidak boleh gunakan lahan sebanyak 5 tahun. Kalau terbakar kena imbasnya maka dia tidak boleh gunakan lahan selama 3 tahun,” ujar Sutarmidji.

Namun tidak hanya itu saja. Peraturan ini juga berlaku di kota ketika devploper membuka lahan untuk perumahan dengan cara membakar .

Ia mengatakan lahan gambut harus dijaga dan harus ditanami dengan tanaman yang menghasilkan dari sisi ekonomisnya juga mudah di pasarkan seperti pisang dan lidah buaya.

“Kalau lidah buaya di Kota Pontianak adalah yang paling bagus karena satu pelepah saja bisa sampai 2 ,5 kg daerah lain tidak ada seperti itu serta menggunakan pengembangan dengan kultur jaringan dan ada tempat pengembangan yang bagus,” jelas Sutarmidji

Kemudian jenis tanaman lain seperti talas umbi yang sudah di uji coba pada satu hektare bisa menghasilkan 20-50 ton dan itu sangat bagus pasarannya bahkan bisa dibuat tepung .

“Jadi ini akan terus kita kembangkan. Bawang merah juga bisa ditanam dan sudah kita coba,”ucapnya.

Bhabinkamtibmas Polsek Ngabang Gencar Imbau Warga Cegah Karhutla

Ia mengatakan apabila mau melibatkan masyarakat dalam menjaga lahan gambut dan memanfaatkan maka harus mulai dengan konsep membangun desa.

Kemendes sudah menetapkan klasifikasi desa yakni ada 5 dan yang tertinggi adalah desa mandiri, maju, berkembang, tertinggal dan sangat tertinggal.

Ia menyampaikan bahwa Desa mandiri menjadi solusi pencegahan karhutla. Jadi untuk memastikan desa betul-betul bergerak sesuai indikator yang diharapkan proses monitoring dinilai oleh pendamping desa.

“Kemudian indikator itu kan bisa dinilai dari fisiknya. Jadi saya rasa satu-satunya itulah yang paling efektif, karena 52 indikator ini komprehensif sekali,” ujarnya.

Ia mengatakan bisa dilihat desa yang kekuatan lingkungannya lebih bagus dibanding ekonominya, harus dijaga jangan sampai lingkungan dan hutan-hutannya dirusak.

Ia mengatakan Perusahaan tahun yang sudah menerima sanksi . Jadi pada tahun ini mereka sudah siapkan peralatan dan telah menyiapkan satgas dan membentuk tim .

Ia juga menyinggung peran Badan Restorasi selama ini . Dikatakannya untuk kordinasi sudah baik . Namun ia mempertanyakan apa yangsudah dilakukan oleh Badan Restorasi belum nampak.

“Peran badan restorasi gambut sejauh ini kordinasi sudah oke , tapi apa yang dibuat kita tidak tahu . Saya sarankan untuk daerah gambut yang selalu berada di daerah cekungan sebagian besar. Harusnya cukup dibuat sumur bor diketinggian,” ujar Sutarmidji.

Ia mengatakan masih ada dana BTT untuk pencegahan dan penagangan covid-19 dan karhutla sekitar Rp 200 Miliar.

“Semoga masih cukup dan memadai dana yang tersisa kurang lebih Rp200 miliar. Mudah-mudahan tak terpakai. Jadi bisa untuk pembangunan yang lain,” pungkasnya.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved