NIAT dan TATA CARA Sholat Idul Adha Berjemaah atau Sendiri di Masa Pandemi Covid-19, Ikuti Fatwa MUI
Masih dalam suasana pandemi covid-19, maka pelaksanaan sholat idul adha bisa dilaksanakan berjemahaan atau sendiri.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hari Raya Idul Adha 1441 H jatuh pada hari Jumat 31 Juli 2020 sesuai kelander masehi.
Kemenag RI dan Muhammadiyah sepakat bahwa Idul Adha jatuh 31 Juli 2020.
Dalam perayaannya, umat Islam tentu akan melakukan rangkaian ibadah seperti sholat di masjid dan penyembelihan hewan qurban.
Masih dalam suasana pandemi covid-19, maka pelaksanaan sholat idul adha bisa dilaksanakan berjemahaan atau sendiri.
Dalam kondisini pemerintah masih melarang terjadi kerumunan yang dapat memicu penyebaran viru corona atau covid-19.
Seluruh rangkaian peribadatan apapun dianjurkan tidak menimbulkan kerumunan, termasuk dalam hal penyembelihan hewan qurban.
Untuk pelaksanaan rangkaian ibadah Sholat Idual Adha dan Penyembelihan hewan qurban MUI mengeluarkan Fatwa No 36 Tahun 2020 tentang Shalat Idul Adha dan Penyembelihan Kurban saat Wabah Covid-19.
• Keutamaan Puasa Arafah Sehari Sebelum Idul Adha, Gugurkan Dosa Tahun Lalu dan Tahun akan Datang
Berdasarkan Fatwa tersebut, Shalat Idul Adha hukumnya sunnah muakkadah yang menjadi salah satu syi’ar keagamaan.
Merujuk Fatwa No 28 Tahun 2020 tentang Panduan Kaifiat Takbir dan Shalat Idul Fitir saat Covid-19, Shalat Idul Idul Fitri termasuk Shalat Idul Adha boleh dikerjakan berjamaah di rumah atau di lapangan, bisa juga dikerjakan sendiri untuk daerah yang penularan Covid-19-nya belum terkendali.
Adapun untuk yang menggelar Shalat Idul Adha di masjid atau di lapangan wajib menjalankan protokel kesehatan sesuai Surat Edaran (SE) Kementerian Agama Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Salat Idul Adha.
• Niat Puasa Sunnah Idul Adha, Bacaan Niat Puasa Tarwiyah Rabu 29 Juli & Niat Puasa Arafah 30 Juli
Berikut Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Idul Adha Berjemaah atau Sendiri
Shalat Idul Adha berjamaah
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati (makmuman/imaaman) lillaahi ta’aalaa
“Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”