Histeris hingga Tak Sadar Kepalanya Terluka, Anjang Ceritakan Detik-Detik Kios Sembakonya Terbakar
Mobil pemadam lewat itu, saya taunya itu kearah lain, bukan ke sini, mobil kedua lewat rumah saya, mati lampu
Penulis: Ferryanto | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Musibah kebakaran kembali terjadi di Kota Pontianak, tak tanggung - tanggung, 5 unit bangunan ludes di lalap jago merah, Minggu (26/7/2020) malam.
Anjang Maulana (42), satu di antara korban kebakaran di Jalan Kom Yos Soedarso masih terlihat lemas dan tak bersemangat pasca kios usaha sembako / bahan pokok dan pangkalan LPG nya di lalap jago merah, Minggu (26/7/2020) malam.
Ditemui Tribun di rumah Kontrakannya yang terletak tepat dibelakang kios yang terbakar, Anjang menceritakan detik – detik terbakarnya Warung bahan pokok yang ia rintis sejak belasan tahun silam.
• Kronologi Kebakaran yang Menghanguskan Dua Rumah dan Tiga Kios di Pontianak
Saat itu, sekira pukul 23.30 WIB ia bersama istri Yuliana (42) dan anaknya Rafi (15) masih belum tidur, ia sendiri saat itu masih asik memainkan gagetnya melihat berbagai informasi menarik di dunia maya.
Tak lama berselang Anjang Maulana mendengar suara sirine mobil pemadam kebakaran melintasi jalan Kom Yos Soedarso , dimana saat itu terjadi kebakaran di Jalan Perdana Pontianak.
‘’Mobil pemadam lewat itu, saya taunya itu kearah lain, bukan ke sini, mobil kedua lewat rumah saya, mati lampu," cerita Anjang Maulana.
Saat itu, ia yang melihat diluar rumah terang meminta sanga anak mengecek saklar listrik, dan ternyata mati lampu tersebut berumber dari turunnya saklar listrik rumahnya.
Tak lama berselang, saklar listrik rumahnya kembali turun, dan saat saat anak keluar untuk mengecek, ternyata api sudah terlihat membesar dari dalam kios usahanya yang berada didepan rumah, dan dengan cepat menyebar ke kios lainnya.
• Panwascam dan Polsek Pengkadan Sosialisasi Pilkada ke Masyarakat
Saat kebakaran terjadi, Anjang Maulana mengaku ia panik dan histeris, sampai – sampai dahinya terluka dan mengeluarkan darah, namun ia sendiri tak ingat bagaimana bisa kepalanya itu terluka.
“‘Saya lihat api sudah nyebar dari samping, saya mau madamkan bingung, Alhamdulillah banyak warga cepat datang bantu, dan ndak merembet ke rumah kontrakan yang ditempati ini, luka ini juga ndak tau, entah apa yang saya kerjakan ndak tau, saya panik histeris, tau – tau ada luka aja,’’kata Anjang Maulana.

Walaupun kios tersebut bukan miliknya pribadi dan hanya mengontrak, Anjang mengaku kerugiannya akibat musibah kebakaran ini mencapai ratusan juta rupiah.
Kios miliknya berisi penuh dengan berbagai jenis barang dagangan kebutuhan pokok yang bernilai ratusan juta rupiah, tabung gas untuk usaha pangkalannya pun banyak yang rusak akibat ikut terbakar.
‘’Kalau ratusan juta si ada, mana barang – barang dagangan baru masuk lagi,’’tuturnya.
Anjang mengaku ihlas atas musibah yang diterimanya, namun ia berharap pihak leasing dimana ia masih memiliki sejumlah pinjaman dapat memberikannya keringanan pembayaran, karena ia memprediksi untuk membangun usahanya kembali dibutuhkan modal yang tak sedikit dan waktu yang cukup lama.
‘’Kalau harapan saya mudah – mudahan ada dispensasi aja dari leasing yang saya pinjami modal usaha, karena belum tentu dalam sebulan dua bulan saya bisa pulih, apalagi posisi saya mengontrak,’’harap Anjang Maulana.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: