Masuk Bulan Penyu Bertelur, Polhut Kalbar Gencarkan Patroli Cegah Penyelundupan Telur Penyu
Paramita Rosandi, Kasat Gas Polhut Kalbar merasa miris dengan banyaknya telur penyu yang diselundupkan dari Pulau Tembelan, Kepulauan Riau.
Penulis: Ferryanto | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tak dapat lagi diselamatkan untuk ditetaskan, ribuan telur penyu hasil sitaan Ditpolairud Polda Kalbar dari tangan BY (40) warga Jawa timur dimusnahkan dengan cara dikubur.
Paramita Rosandi, Kasat Gas Polhut Kalbar merasa miris dengan banyaknya telur penyu yang diselundupkan dari Pulau Tembelan, Kepulauan Riau ke Pontianak tersebut, mengingat penyu merupakan hewan dilindungi dan populasinya sudah sangat terancam punah.
• 9.310 Butir Barang Bukti Telur Penyu Hasil Penyelundupan Dimusnahkan, Telur di Kubur Dalam Tanah
Maraknya penyelundupan telur penyu inipun membuat pihaknya berkoordinasi dengan BKSDA Riau untuk bersama-sama mengantisipasi penyelundupan tersebut.
Selain itu, untuk mencegah penangkapan dan diperjualbelikannya telur penyu oleh masyarakat, pihaknya sudah melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat yang berada di kawasan penyu bertelur.
Ia menerangkan, di Kalbar sendiri terdapat suaka Penyu yang terletak di Tanjung Blimbing, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas.
Di sana merupakan suaka pelestarian penyu, dari penetasan hingga pelepasliaran.
• FOTO : Pemusnahan Barang Bukti Penyelundupan Telur Penyu di Kantor Polair Polda Kalbar
"Dan pada bulan-bulan ini merupakan maraknya penyu bertelur, jadi biasanya banyak di pasaran, dan temen-temen dari seksi wilayah saat ini sudah melakukan patroli ke pasar-pasar, terutama di Singkawang dan Sambas," ujarnya.
"Karena di sana banyak nelayan berasal dari kepulauan Riau yang membawa telur penyu, dan kita langsung sosialisasi juga ke masyarakat yang berada di pesisir untuk melestarikan penyu," katanya saat ditemui saat pemusnahan telur penyu yang tak dapat lagi di selamatkan di Mako Ditpolairud Polda Kalbar. (*)
