Penggelut UMKM Berbagi Strategi Bisnis agar Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Dalam podcast edisi Berbincang Bisnis tersebut, ke dua owner cantik ini menyampaikan strategi mereka untuk bertahan menghadapi Covid 19.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Narasumber Triponcast (Tribun Pontianak Official Podcast) edisi Berbincang Bisnis, berikan strategi bertahan di tengah pandemi Covid 19, Rabu (22/7/2020).
Pandemi Covid 19 memang merugikan banyak pihak, tak terkecuali pelaku UMKM.
Namun di era New Normal ini, tidak semua UMKM dapat mengejar ketinggalan dan bahkan ada yang terpaksa bangkrut.
Hadir di Triponcast, Owner Al-Rosa Cakes and Eatery, yakni Liani Lestari dan Owner Goen Japanesse Sweets, Irma Angriani.
Dalam podcast edisi Berbincang Bisnis tersebut, ke dua owner cantik ini menyampaikan strategi mereka untuk bertahan menghadapi Covid 19.
• VIDEO Soal dan Jawaban TVRI Rabu 22 Juli 2020 SMA, Menggali Bisnis Daring dan Pemasaran Masa Depan
Liani mengatakan jika Al-Rosa Cakes and Eatery juga terpaksa harus mengalihkan tim nya untuk menangani pekerjaan lain, seperti membuat kue jelang lebaran dan menciptakan beragam inovasi.
Ia berusaha untuk membaca peluang dan bisa beradaptasi dengan kondisi pandemi, itu merupakan strategi agar bisnisnya dapat tetap berjalan.
"Intinya harus bisa baca peluang.
Al-Rosa berinovasi dari menjual Bubur Padas ke bumbu Bubur Padasnya, jadi konsumen itu dapat membuat sendiri di rumah karena mereka juga banyak menghabiskan waktu di rumah," tutur Liani.
Irma Angriani, juga menambahkan strategi yang ia terapkan ialah membuat pembukuan keuangan yang jelas dengan memisahkan antara uang bisnis dan uang pribadi.
• Dosen UBSI Ajak Guru SMA Tahfidz Labbaik Pontianak Ciptakan Ide Bisnis di Era New Normal
Dengan cara ini, bisnis dapat tertolong meskipun dihadapkan dengan kondisi seperti pandemi ini.
Meskipun bisnis tersebut baru berjalan dan pendapatan tidak besar, tetap harus melakukan pembukuan.
Menurutnya, kebanyakan pelaku usaha yang tidak dapat bangkit saat ini karena memang pembukuannya hancur.
"Anggaplah pendapatannya Rp 50 ribu sehari, bisa disisihkan Rp 5 ribu.
Ketika dihadapkan dengan kondisi tidak terduga, uang ini nantinya berguna untuk menggaji karyawan atau membayar uang sewa dan sebagainya," jelasnya.
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak