KPU Susun Data Pemilih untuk Pemilu 2020, Bawaslu Buka Posko Pengaduan hingga Tingkat Kecamatan
Agar semuanya bisa terkawal dan tidak ada masyarakat yang sudah memenuhi syarat tidak bisa menyalurkan hak pilihnya
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Jamadin
lihat foto
"Karena apa? dari jumlah yang tidak akurat nanti berimplikasi kepada permasalahan data ke depan. Baik itu logistik, surat suara, hingga pemungutan suara," kata dia.
Makanya kata Ikhlas, mereka sudah meminta kepada Pengawas Desa juga ikut serta memantau dan memastikan agar data pemilih di Sambas benar-benar valid.
"Jadi selain di Kecamatan pengawas kita juga dilakukan oleh pengawas Desa. Jadi satu Desa satu pengawas, totalnya ada 193 personil," kata dia.
Pengawasan itu kata Iklhas, saat ini akan di fokuskan kepada pemuktahiran data. Sehingga jangan sampai ada masyarakat yang sudah memiliki hak pilih tapi tidak bisa memilih.
"Ini nanti kita fokus kepada data pemilih, dengan harapan agar data pemilih ini berkualitas. Kedua kepada para petugas pemutakhiran yaitu PPDP nah ini jangan sampai mereka ini tidak melakukan prosedur yang telah ditentukan oleh KPU," kata dia.
Diungkapkan oleh Ikhlas dimana petugas PPDP wajib datang sampai kerumah warga untuk mencocokkan data pemilih, pada pilkada 2020 ini.
"Mereka harus datang ke rumah penduduk untuk melakukan coklit dengan prosedur menanyakan KTP dan KK. Menanyakan masyarakat itu sudah rekam e-KTP atau belum nah ini kan supaya komponen-komponen data pemilih itu bisa valid," tutupnya.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
