Komoditas Makanan Berikan Kontribusi Terbesar Digaris Kemiskinan Kalbar

Sementara untuk komposisi bukan makanan di kota adalah 24,20 persen. Serta di desa sebesar 22,85 persen

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Kantor BPS Provinsi Kalimantan Barat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK -Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar melalui Kepala BPS Kalbar, Moh Wahyu Yulianto mengungkapkan komoditas yang memberikan kontribusi terbesar dalam komposisi garis kemiskinan adalah makanan sebesar 76,63 persen.

"Sedangkan untuk garis kemiskinan bukan makanan sebesar 23,37 persen," terangnya, Kamis (16/7/2020).

Berdasarkan data yang dihimpun, pada September 2019 hingga Maret 2020 garis kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 4,04 persen, yaitu dari Rp 452,899 perkapita per bulan. Kemudian bulan Maret 2020 menjadi Rp 471,200.

"Bahwasanya komposisi pengeluaran penduduk miskin terbesarnya pada konsumsi makanan. Adapun komoditi yang memberi sumbangan besar terhadap garis kemiskinan beserta komposisinya baik di perkotaan dan pedesaan adalah berasa," jelasnya.

BPS Ungkap Angka Kemiskinan di Kalbar Alami Penurunan

Lebih lanjut, perbandingan komoditi terlihat di perkotaan dan pedesaan. Untuk di komoditi makanan di perkotaan sebesar 75,80 persen. Sedangkan di pedesaan 77,15 persen kontribusinya.

"Sementara untuk komposisi bukan makanan di kota adalah 24,20 persen. Serta di desa sebesar 22,85 persen," imbuh Wahyu Yulianto.

Dari sisi indeks kedalaman kemiskinan, Kalimantn Barat mengalami pulenurunan. Jika September 2019 sebesar 1,024 menjadi 1,006 Maret 2020.

"Artinya rata-rata pengeluaran penduduk miskin di Kalbar cenderung mendekat ke garis kemiskinan," imbuhnya.

Namun berbanding terbalik pada indeks keparahan kemiskinan. Terlihat pada periode yang sama angka tersebut mengalami kenaikan dari 0,218 menjadi 0,232.

"Dapat dilihat jika tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk miskin relatif semakin besar," tuturnya.

Selain itu, Badan Pusat Statistik Kalbar menambahkan berdasarkan regional Kalimantan bulan Maret 2020, garis kemiskinan Kalimantan Barat merupakan yang terendah. Namun dari sisi jumlah penduduk miskin diposisi tertinggi yakni 366,77 ribu orang.

"Walaupun persentase penduduk miskin tertinggi tercatat di Kalbar, yakni 7,17 persen. Akan tetapi masih di bawah angka nasional," tutupnya.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved