Empat Kecamatan di Sintang Waspada Banjir Kiriman, Ini Imbauan Bupati Jarot

Beberapa kecamatan yang berada di hilir, seperti Dedai, Tempunak, Sepauk dan kota sintang waspada banjir kiriman air dari perhuluan sungai.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK/Agus Pujianto
Bupati Sintang, Jarot Winarno menyusuri sungai kapuas dan melawi menggunakan speadboat memantau kondisi air yang mulai naik limpahan dari hulu sungai. Di kota sintang, beberapa jalan dan pemukiman penduduk yang berada di bantaran sungai mulai tergenang. -- 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Banjir yang melanda sebagian hulu sungai di Sintang dan Melawi  berangsur surut.

Sebagian besar masyarakat sudah mulai kembali beraktivitas membersihkan lumpur dan sampah yang terserak di rumah.

Dua kecamatan di hulu sungai Melawi seperti Serawai dan Ambalau dilaporkan banjir sudah surut.

Tidak ada korban jiwa. Begitu pula di jalur sungai kayan meliputi kecamatan Kayan Hilir dan Kayan Hulu. Banjir sudah berangsur surut.

Beberapa kecamatan yang berada di hilir, seperti Dedai, Tempunak, Sepauk dan kota sintang waspada banjir kiriman air dari perhuluan sungai.

Di Kota Sintang, sejumlah jalan dan pemukiman penduduk yang berada di bantaran sungai mulai tergenang.

Begitu pula di Dedai dan kecamatan di wilayah hilir sungai.

BNN Kalbar Musnahkan 2 Kg Narkoba, Pasangan Suami Istri dan Satu Narapidana Jadi Tersangka

Gelar Apel Satgas Huma, Berikut Pernyataan Dandim Putussibau Basyaruddin

“Air mulai bergerak ke hilir. Kota sintang ini pertemuan dua sungai menerima limpahan air dari Sungai Melawi dan Sungai Kapuas.

Kita perkirakan Sintang ini jalan sudah mulai tergenang. Kita tidak tahu besaran air. 

Kita lihat akan memonitor betul, Dedai dan Sintang dalam waktu dua hari ini.

Waspada betul Tempunak dan Sepauk,” ungkap Bupati Sintang, Jarot Winarno.

Jarot mengingatkan, ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh masyarakat untuk mengantisipasi banjir. Yang paling pertama, soal istalasi listrik.

Menurut Jarot, banyak korban meninggal dunia saat banjir karena tersengat listrik akibat terjadi arus pendek.

“Pengalaman kita beberapa kali kejadian banjir, satu instalasi listrik, banyak korban menggal dunia gara-gara kena strum arus pendek di instalsi rumahnya masing-masing.

Kemudian, anak-anak sering kali hanyut, hilang dan meninggal dunia. Orangtua harus cermat menjaga anaknya,” pesan Jarot.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved