Waspada 11 Penyakit Mengintai Saat Banjir, Mulai dari Diare, Hepatitis A, Kolera, Kulit hingga DBD
Beragam penyakit juga mengintai dan bisa menjangkiti masyarakat yang terdampak banjir. Penyakit-penyakit ini menyebar lewat konsumsi air atau makanan.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bencana banjir melanda sebagian wilayah Provinsi Kalimantan Barat.
Akibat banjir, ribuan warga terpaksa mengungsi karena banjir merendam rumah tempat tinggal mereka.
Sedikitnya 3.563 kepala keluarga (KK) di 17 desa terdampak banjir di Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang.
Banjir juga menyebabkan 2.000 rumah tergenang dan 50 kepala keluarga mengungsi di Kabupaten Melawi.
Bahkan bencana tanah longsor juga terjadi di Melawi.
Sebanyak 185 rumah di enam desa Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu juga terendam banjir.
Banjir tersebut mencapai setinggi 50-70 sentimeter.
Kemudian Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang.
Sedikitnya 12 desa mengalami bencana banjir mengakibatkan 1.302 rumah warga terendam dan membuat warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Provinsi Kalimantan Barat diakibatkan curah hujan yang tinggi.
Curah hujan tinggi menyebabkan sejumlah sungai meluap hingga merendam pemukiman warga.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat mengimbau warga untuk waspada potensi hujan yang disertai petir/kilat dan angin kencang berdurasi singkat.
Hujan intensitas sedang hingga deras berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat.
Banjir tak hanya membuat rumah warga terendam dan harus mengungsi.
Beragam penyakit juga mengintai dan bisa menjangkiti masyarakat yang terdampak banjir.
Berikut sejumlah penyakit yang harus diwaspadai saat banjir yang dirangkum tribunpontianak.co.id.
Penyakit menular melalui kontaminasi air.
Penyakit-penyakit ini menyebar lewat konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi.
• 30 Rumah Rusak dan 3.563 KK Terdampak Banjir di Sintang Kalimantan Barat
• Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga, Pemkab Sintang dan Melawi Akan Tetapkan Tanggap Darurat
Berikut adalah beberapa jenisnya:
1. Diare
Diare adalah kondisi yang ditandai dengan frekuensi buang air besar (BAB) yang meningkat dibandingkan biasanya dan encernya tinja yang dikeluarkan.
Secara garis besar, penyebab diare adalah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit.
Biasanya diare hanya berlangsung beberapa hari, namun pada sebagian kasus memanjang hingga berminggu-minggu.
Diare pada musim hujan biasanya disebabkan bakteri salmonella, shigella, dan cholera.
2. Hepatitis A
Infeksi akut pada hati akibat virus hepatitis A ini sebagian besar terjadi pada Anak-anak.
Hepatitis A ditandai dengan Mual, muntah, kelelahan, sakit perut, hilang nafsu makan, gejala menyerupai flu, kadang sakit kuning, dan demam.
3. Demam Tifoid
Penyakit demam tinggi yang disebabkan Salmonella typhi dan menyebar melalui makanan yang terkontaminasi.
Demam tifoid banyak ditemukan di negara-negara berkembang dan dapat berbahaya jika tidak ditangani dengan baik dan cepat.
Selain demam, penyakit ini kerap ditandai dengan sakit perut, sakit kepala, konstipasi, ataupun diare.
Jika tidak segera ditangani, pengidapnya dapat mengalami komplikasi seperti meningitis, infeksi hati dan kandung empedu, pneumonia, hingga gangguan pada ginjal dan katup jantung.
4. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang ditularkan melalui urine atau darah binatang liar atau pun hewan piaraan seperti anjing, tikus, sapi, dan babi.
Manusia dapat terinfeksi jika menjalin kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi.
Demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, mata merah, menggigil, otot betis sakit, dan sakit perut adalah gejala yang menandai penyakit ini.
Namun pada kasus tertentu, penyakit ini dapat menyebabkan gangguan hati, gagal ginjal, meningitis, hingga kegagalan pernapasan.
5. Serangan Asma
Cuaca dingin yang sering menyertai musim hujan dapat menjadi pemicu serangan asma pada pengidapnya.
Saat seseorang bernapas dengan cepat, udara yang dipertukarkan tidak sempat menjadi hangat, sehingga meningkatkan pendinginan dan pembengkakan pada saluran napas.
6. Penyakit Kulit
Di antara semua penyakit yang mengintai para korban banjir, penyakit kulit ini merupakan penyakit yang paling umum terjadi.
Penyebabnya adalah bakteri jenis E. Coli yang dibawa oleh air banjir.
Gejala yang timbul biasanya berupa bercak-bercak merah pada kulit yang terasa sangat gatal.
Jika tidak segera ditangani, bercak merah tersebut bisa melebar ke bagian kulit lainnya.
• KALBAR 24 JAM - Banjir di Sintang, Evakuasi KM Cahaya Baru, hingga Razia Masker di Taman Digulis
• Banjir di Serawai Sintang Berangsur Surut, Total 2.180 KK Terdampak
7. Kolera
Disebabkan oleh minuman dan makanan yang terkontaminasi dengan bakteri Vibrio Cholerae.
Penyakit kolera ini memiliki gejala yang hampir mirip dengan diare, yaitu tingginya intensitas BAB.
Bedanya, pada kolera disertai muntah-muntah.
8. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Penyakit lain yang juga mengintai usai banjir adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Yaitu infeksi yang menyerang saluran pernapasan seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Gejala umumnya mirip seperti flu umum, yaitu batuk dan demam yang disertai sesak napas.
Penularan ISPA terbilang cukup mudah, karena dapat ditularkan melalui air liur, darah, dan udara.
9. Malaria
Air yang menggenang saat banjir dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Saat itulah nyamuk penyebab malaria pun mendapat celah. Malaria disebabkan oleh parasit jenis plasmodium.
Parasit itu masuk ke dalam aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk anopheles betina.
Gejala penyakit ini adalah demam tinggi yang disertai rasa lemas.
Jika tidak segera mendapat penanganan, malaria dapat berakibat fatal, karena parasit yang masuk ke dalam tubuh penderita akan mengganggu pasokan darah ke organ vital.
10. Demam Berdarah (DB)
Sama seperti malaria, penyakit ini juga disebabkan oleh virus yang dibawa oleh gigitan nyamuk, yaitu nyamuk Aedes Aegypti.
Demam berdarah juga tergolong penyakit serius dan mematikan jika tidak segera ditangani.
Pada bayi dan anak-anak, gejala awal yang timbul adalah demam yang disertai ruam pada kulit.
Sementara pada orang dewasa, gejala dapat berupa demam yang disertai nyeri otot, sakit kepala yang parah, nyeri di belakang mata, dan gejala-gejala lainnya.
11. Influenza/flu
Flu disebabkan akibat infeksi virus influenza tipe A, B, atau C.
Virus ini menyebar melalui tetesan cairan tubuh seperti ingus ataupun liur pengidap yang dapat ditularkan melalui mulut, hidung, ataupun tangan yang menyentuh benda terkontaminasi.
Infeksi ini akan menyerang sistem pernapasan dan menyebabkan gejala seperti demam, batuk, pegal-pegal dan sakit tenggorokan.
Meski bersifat umum dan tidak berbahaya, tapi beberapa orang dapat menderita komplikasi influenza seperti pneumonia.
Mencegah Penyakit di Musim Hujan
Kabar baiknya, ada berbagai cara sederhana yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan di tengah musim hujan sehingga aktivitas tidak tergangguseperti dikutip dari Alo Dokter.
1. Vaksin influenza, dengue maupun hepatitis A yang mungkin diperlukan bisa didapatkan di dokter.
2. Selalu sedia payung atau jas hujan untuk mengurangi pajanan hujan.
3. Batasi berada di tempat umum atau keramaian di mana ventilasi udara terbatas, terutama hindari kontak atau berada di sekitar orang yang sedang sakit.
4. Untuk mengurangi risiko sakit, saat makan di luar, lebih baik pilih makan di tempat makan yang bersih dibanding pada pedagang kaki lima.
5. Saat banjir, sebisa mungkin hindari berjalan atau berkubang dalam air banjir.
6. Pastikan air minum yang Anda konsumsi benar-benar bersih.
7. Perkuat daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi. Jika perlu, Anda bisa mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin C, zinc, dan antioksidan lain, untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Cegah penyakit menyebar melalui air yang terkontaminasi.
1. Pastikan air yang diminum sudah matang dan higienis.
2. Cuci tangan teratur dengan sabun, terutama sebelum dan sesudah memasak makanan, juga sebelum makan.
3. Periksakan jika ada anggota keluarga yang sakit agar segera mendapat penanganan tepat dan tidak menulari anggota keluarga lain.
4. Cuci bersih semua bahan makanan, terutama bahan alami yang tidak dikemas.
5. Jika rumah dilanda banjir akibat hujan deras, penting untuk membersihkan semua perabot, terutama perlengkapan anak seperti mainan yang terkena air banjir dengan desinfektan.
6. Untuk menghindari penyakit yang dibawa nyamuk, gunakan losion atau semprotan antinyamuk, ataupun obat nyamuk untuk ruangan.
7. Kenakan pakaian lengan panjang terutama saat beraktivitas di luar ruangan.
8. Kasa antinyamuk juga dapat digunakan pada jendela.
9. Kuras bak mandi dan tempat-tempat yang biasa menjadi tempat nyamuk berkembang biak, setidaknya 1 minggu sekali.
10. Konsumsi makanan sehat dan segar untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
11. Dengan pencegahan dan mengelola kesehatan diri serta lingkungan dengan baik, risiko sakit di musim hujan dapat diminimalkan, sehingga aktivitas sehari-hari dapat berjalan lancar. (*)