Bencana Banjir
Satu Jembatan Gantung Ambruk, 59 Rumah Rusak Diterjang Banjir di Kayan Hulu Sintang
Ambruknya jembatan gantung yang ada di desa Lintang Tambuk ini selain diKarenakan tiangnya sudah rapuh di tambah lagi terkena deras air banjir
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Zulkifli
Sebagian besar mengungsi di Polindes, bekas balai desa, hingga ada yang pergi ke kebun karet yang ada di dataran tinggi. Mereka mendirikan tenda darurat dari terpal.
"Untuk saat ini sebagian warga mengungsi ke kebun dimana tempat datar yang tinggi atau bukit dan ada juga yang di Polindes dan balai desa yang tidak pernah dihuni. Kalau dihitung per KK ada sekitar 30-an KK, dan dalam 1 KK ada beberapa orang dan anak kecil," kata Lorensius Vicky, warga Desa Lengkong Bindu kepada Tribun.
Banjir kiriman dari Tebidah, Kayan Hulu, mulai menerjang sebagian wilayah Kecamatan Kayan Hilir, terjadi pada Minggu pagi.
Di Desa Lengkong Bindu, air mulai menggenangi pemukiman penduduk sekitar Minggu tengah malam hingga pukul 07.00 WIB.
Sepanjang malam itu, warga tidak bisa istirahat. Mereka terjaga sepanjang pagi mengawasi air dan mengevakuasi perabotan rumah.
"Warga di sini semalaman tidak tidur, karena mengawasi air yang kuat naik. Tadi pagi rumah warga khususnya rumah saya sendiri setengah dari tembok dan sekarang sudah sampai ke atap genteng," kata Vicky.
Hampir seluruh rumah warga Desa Lengkong Bindu terendam. Tinggi permukaan air bahkan mencapai tingkat dua rumah warga.
"Saya untuk saat ini belum mengungsi, masih lantai atas rumah lagi nunggu cuaca malam ini," katanya.
• Waspada 11 Penyakit Mengintai Saat Banjir, Mulai dari Diare, Hepatitis A, Kolera, Kulit hingga DBD
Banjir tidak hanya berdampak terhadap rumah warga, tapi juga harta benda. "Ada warga bilang, barang yang bisa diselamatkan hanya beberapa saja, seperti kasur. Yang lainnya habis katanya. Ada sebagian warga kehilangan beberapa harta miliknya, seperti kehilang binatang peliharaannya," ungkap Vicky.
Kepala BPBD Kabupaten Sintang Bernhad Saragih mengatakan adanya bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sintang, membuat Pemkab Sintang akan menetapkan status tanggap darurat.
"Tebidah (Kayan Hulu) sudah agak surut, tapi Nanga Mau (kayan hilir) meningkat karena air dari Tebidah turun ke Nanga Mau. Pemkab Sintang juga akan menetapkan tanggap darurat batingsor," katanya.
Berikut data desa dan KK yang terdampak berdasarkan data dari Polsek Kayan Hulu. Desa Nanga Tebidah 233 KK, Desa Landau Bara 255 KK, Desa Entogong 248 KK, Desa Kebarau 94 KK, Desa Tanjung Bunga 220 KK, Desa Emponyang 139 KK, Desa Nanga Payak 285 KK, Desa Topan Nanga 156 KK, Desa Empakan 235 KK dan Desa Tanjung Lalau 50 KK.
Ada pula Desa Lintang Tambuk 398 KK, Desa Tanah Merah 250 KK, Desa Merah Arai 30 KK, Desa Nanga Masau 102 KK, Desa Nanga Ungai 326 KK, Desa Nanga Oran 285 KK dan Desa Nangkak Lestari 257 KK. Jika ditotal ada 3.563 KK.
Sementara itu, rumah masyarakat yang rusak berasal dari Desa Nanga Tebidah 7 unit, Desa Landau Bara 13 unit, Desa Entogong 5 unit, Desa Empakan 8 unit, Desa Lintang Tambuk 3 unit dan Desa Nanga Masau 1 unit. Jika ditotal rumah yang rusak sebanyak 30 unit.
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak