Banjir di Sintang
UPDATE Banjir di Sintang, Ratusan Warga Empakan Ngungsi di Kebun Karet & Berlindung di Bawah Terpal
Lima desa yang terendam banjir antara lain: Desa Empakan, Topan Nanga, Nanga Tebidah, Entogok dan Desa Landau Bara
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Sebagian lagi, terpaksa mengungsi ke kebun karet yang jaraknya 100 meter dari desa.
"Untk sementara, yang bisa ditampung di rumah warga yang punya rumah dua tingkat. Sebagian lagi mengungsi di kebun karet," ungkap Irwan.
Warga yang mengungsi di kebun karet, terdiri dari orangtua hingga anak-anak.
Mereka memasang terpal untuk ditempati sementara dan berteduh dari terpaan hujan.
"Tidak ada apa-apa di kebun karet. Itu pun mereka buat tenda. Informasi hari ini, air naik terus."
"Untuk sementara kita katakan cukup, tenda darurat, tenda yang terpal," ungkapnya.
Menurut Irwan, warga saat ini membutuhkan beras untuk bertahan hidup selama banjir belum benar-benar surut.
Sebab, saat ini aktivitas masyarakat lumpuh total.
"Yang paling dibutuhkan saat ini sembako," katanya.
600 KK Terdampak
Tercatat ada tiga desa yang tergenang luapan sungai kayan menyebabkan 600 kepala keluarga terdampak.
Hingga saat ini, tinggi permukaan air terus bertambah.
"Sejak pukul 10.00 WIB, ketinggian air pasang bertambah 1 sampai dengan 3 meter," kata Kapolsek Kayan Hulu, Iptu Sutrisno kepada Tribun Pontianak, Sabtu (11/7/2020).

Ada sekitar 600 kepala keluarga yang terdampak banjir.
Rinciannya: Desa Nanga Tebidah 250 KK, Desa Landau Bara 300 KK dan Desa Entegong, sekitar 50 KK.