Satgas Pamtas TNI Mengamankan Puluhan WNI di Jalan Tikus Perbatasan RI-Malaysia

Terutama WNI yang berstatus sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural atau ilegal.

Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Satgas Pamtas Yonif R 641/Bru kembali mengamankan 39 orang pelintas batas ilegal yang mayoritas berprofesi sebagai PMI, Selasa (7/7/2020) malam 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Arus masuk WNI dari negara tetangga Malaysia yang melalui hutan atau jalan tikus di sepanjang perbatasan RI-Malaysia angkanya tidak mengalami penurunan.

Terutama WNI yang berstatus sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural atau ilegal.

Para PMI tersebut kembali ke tanah air melewati hutan dengan medan yang cukup sulit guna menghindari pemeriksaan petugas dari kedua negara.

Seperti yang terjadi pada Selasa (7/7/2020) malam, Satgas Pamtas Yonif R 641/Bru kembali mengamankan 39 orang pelintas batas ilegal yang mayoritas berprofesi sebagai PMI di tiga tempat terpisah, yaitu 17 orang di wilayah Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, 2 orang di Dusun Segumun Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau dan 20 orang di Desa Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau.

Dinkes Kalbar Isolasi 22 Pekerja Migran dari Malaysia yang Dinyatakan Reaktif Rapid Test

Dalam rilis tertulisnya di Entikong, Kabupaten Sanggau, Dansatgas Pamtas Yonif R 641/Bru, Letkol Inf Kukuh Suharwiyono menyampaikan bahwa hampir setiap hari sejak Malaysia memberlakukan lockdown untuk mengantisipasi pandemi Covid-19 ini, pasukannya telah mengamankan lebih dari 1.400 pelintas batas ilegal yang masuk melalui jalan-jalan tikus atau jalur tidak resmi di sepanjang perbatasan sektor barat RI-Malaysia yang menjadi tanggung jawabnya.

"Bahkan kemarin malam (7/7) di 3 tempat berbeda, anggota kami mengamankan 39 PMI yang pulang dari Malaysia lewat hutan," tutur Kukuh Suharwiyono.

Semua pelintas batas dilakukan prosedur protokol kesehatan, mulai dari mencuci tangan, pengecekan suhu badan sampai dengan penyemprotan disinfektan pada barang bawaan mereka.

Kemudian dibawa ke pihak Imigrasi dan Bea Cukai guna diadakan pendataan. Terakhir, dilakukan rapid test di instansi kesehatan setempat untuk selanjutnya diijinkan kembali melanjutkan perjalanan jika hasilnya non reaktif.

Menyikapi makin meningkatnya WNI yang masuk lewat jalur tidak resmi, Satgas Pamtas Yonif R-641/Bru akan meningkatkan kegiatan patroli dan pengawasan jalan-jalan tikus di sepanjang perbatasan.

Kegiatan ini dilakukan tidak hanya sebagai langkah antisipasi arus masuk WNI dari Malaysia, tetapi juga akan mencegah adanya oknum yang mencoba mengirim WNI secara non prosedural ke Malaysia.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved