KALBAR 24 JAM - Perkelahian Berujung Maut, Peringatan Dini Gerakan Tanah, hingga Laka Tunggal
Seorang warga di Desa Padang, Kecamatan Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, diduga tewas dibunuh iparnya
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kembali Tribunpontianak.co.id menyajikan beragam informasi, peristiwa dan kejadian menarik mewarnai Kalimantan Barat (Kalbar) dalam kurun waktu 24 jam terakhir mengawali bulan Juli pekan ini sejak Sabtu (4/7/2020) kemarin.
Berita yang di sajikan dibawah ini merupakan berita dengan tingkat keterbacaan tinggi dan populer dari pembaca.
Nah, apa saja informasi dan peristiwa populer tersebut.
• Aktivitas Penambangan Pasir di Bibir Pantai Desa Mekar Utama Ketapang Kembali Terjadi
Berikut tribunpontianak.co.id merangkumnya Minggu (5/7/2020) pagi:
1. Bermula dari Perkelahian, Seorang Warga Kayong Utara Tewas Diduga Dibunuh
Seorang warga di Desa Padang, Kecamatan Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, diduga tewas dibunuh iparnya sendiri, Jumat (3/7/2020).
Seorang saksi, Hakim Badding menuturkan, peristiwa itu terjadi sekitar Pukul 18.00 WIB.
Kata Hakim Badding, peristiwa ini bermula dari perkelahian antara terduga pelaku dan korban.
Sementara itu, Kapolsek Pulau Maya Karimata, Ipda Suyadi mengatakan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polres Kayong Utara setelah mendapat informasi peristiwa itu dari warga setempat.
"Maka kami koordinasi dengan Polres Kayong Utara, dengan Pak Kapolres. Kebetulan beliau sangat merespon dan diturunkan tim (ke TKP)," kata Suyadi. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>
2. Peringatan Dini Gerakan Tanah untuk Wilayah Kalbar Juli 2020 dari PVMBG Badan Geologi
Beberapa wilayah di Kalimantan Barat masuk dalam wilayah yang berpotensi terjadi gerakan tanah di bulan Juli 2020.
Hal itu seperti disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi dalam laman resminya.
Ada 11 kabupaten dan kota di Kalbar yang masuk dalam daftar wilayah potensi gerakan tanah Juli 2020.
Jumlah itu, tersebar dalam beberapa kecamatan. Di antaranya potensi menengah dan menengah - tinggi.
Perlu diketahui, yang dimaksud potensi menengah adalah daerah yang mempunyai potensi menengah untuk terjadi gerakan tanah.
Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.