Tingkatkan Karakter Anak Bangsa, Aswandi Harap Mata Pelajaran Sejarah hingga P4 Bisa Diterapkan
Sebagaimana diketahui bahwa banyak para pahlawan bangsa yang berjuang untuk Indonesia menaruhkan jiwa dan raga.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengamat Pendidikan sekaligus Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia, Dr. Aswandi berharap agar mata pelajaran sejarah bisa diterapkan di setiap masing-masing sekolah di Kalimantan Barat.
Aswandi mengatakan tujuan diterapkannya pembelajaran sejarah itu agar generasi muda sebagai penerus bangsa bisa mengetahui para tokoh pahlawan nasional maupun pahlawan daerah khususnya di Kalimantan Barat.
Dikatakannya bahwa sudah puluhan tahun telah diajukan terkait mapel sejarah itu.
Namun hingga kini diungkapkannya masih belum adanya penerapan dari pemerintah terkait yang diajukan itu.
"Berapa puluhan tahun kita ajukan pelajaran sejarah seperti peristiwa Mandor dan juga agar diperkanalkan tokoh pahalwan nasional dan pahalawan daerah. Namun hingga saat ini belum diterapkan. Maka harapannya hal itu hatus diterapkan," jelas Aswandi.
• Sejarah Konflik Perbatasan China dan India, Tahun 1962 Pertempuran Menewaskan Ribuan Orang
Bahkan disebutkannya, pentingnya penerapan kembali pelajaran disetiap sekolah tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau biasa disebut dengan P4.
Hal itu dinilainya untuk memperkuat ilmu pengetahuan bagi generai muda.
Kemudian, pentingnya mengenalkan pelajaran sejarah kepada generasi muda, tentu hal itu dinilainya untuk menjadikan putra bangsa bisa mengenal para pahlawan bangsa.
Sehingga dapat mengikuti jejak para pahlawan yang berjuang tanpa tanda jasa.
Sebagaimana diketahui bahwa banyak para pahlawan bangsa yang berjuang untuk Indonesia menaruhkan jiwa dan raga.
Dan tentu hal itu harus dipahami oleh setiap anak bangsa agar dikenang hingga sepanjang masa.
"Belajar dari Amerika yang pernah melaukan itu, Amerika kalah dibidang Pendidikan, dari itu juga Amerika memperbaiki pelajaran yang mengajarkan lebih kepada bagaimana mengarakan sejarah Amerika, itu sejarah lokal," pungkas Aswandi.
Aswandi mengatakan, pentingnya mencetak karakter anak bangsa akan lebih efektif dilakukan pembelajaran melalui dunia pendidikan.
Proses pembelajaran peningkatan karakter tentu dijelaskannya harus dilakukan secara internal agar hasilnya lebih efektif.
Ia menilai hingga saat ini pembelajaran bagi anak bangsa masih belum efektif.