Kebakaran di Pontianak
NASIB 30 Jiwa Hingga Bayi Usia 18 Hari Korban Kebakaran Hebat di Pontianak Kalbar
Hingga saat ini dikatakannya bantuan yang diterima oleh warga terdampak hanya berupa makanan dari Dinas Sosial.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Musibah kebakaran terjadi di RT 04 RW 001 Gang Madu Kelurahan Tanjung Hilir Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalbar, Selasa (30/6/2020) pukul 18:30 WIB.
Musibah ini telah mengakibatkan sekitar 30 jiwa terdampak dan terpaksa harus mengungsi lantaran tempat tinggal mereka sudah ludes terbakar.
Hal ini dikatakan, oleh Ketua Rukun Tetangga (RT) 04 Kelurahan Tanjung, Pasidin.
Hingga malam tadi dikatakannya bantuan yang diterima oleh warga terdampak hanya berupa makanan dari Dinas Sosial.
• Kebakaran di Pontianak Timur Hanguskan 7 Rumah 1 Galangan Kapal, 33 Jiiwa Terdampak
• Tak Ada Korban Jiwa, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Mes Karyawan Galangan Kapal
Sedangkan untuk pagi ini yang diterima warga terdampak berupa bantuan pakaian balita dari keluarga dan susu untuk balita dari puskesmas.
Serta bantuan kayu dan papan dari Lurah Tanjung Hilir untuk memperbaiki jalan yang rusak akibat persitiwa tersebut.
Pasidin menerangkan bahwa untuk data warga yang menjadi korban kebakaran telah diserahkan kepada pemerintah terkait.
Sedikitnya, disebutkan Pasidin ada tujuh unit rumah yang terbuat dari kayu sudah ludes terbakar.

Lima rumah warga dan dua dapur rumah warga yang terbakar.
Sedangkan untuk sepuluh pintu mes rimba ramin dengan penghuni enam orang dan empat pintu tidak di tempati pun juga ikut ludes terbakar.
"Bantuan hanya berupa nasi dari dinsos semalam dan bantuan untuk balita, serta kayu dan papan dari lurah untuk memperbaiki jalan yang rusak akibat dari peristiwa kebakaran," terang Pasidin kepada wartawan, Rabu (1/7/2020).
"Yang sangat dibutuhkan warga pakaian dan makanan karena pakaiannya hanya dibadan jak yang lain terbakar. Harapannya lebih cepat dapat bantuan," ujarnya.
Dari informasi yang didapat, Pasidin mengatakan bahwa api dipicu akibat korsleting listrik.
Kemudian, salah satu warga terdampak, Yuni yang tinggal bersama mertuanya berserta balita yang masih berusia 18 hari saat ini terpaksa harus mengungsi di tempat keluarganya yang tak jauh dari tempat kejadian.

Yuni menerangkan pada saat kejadian, dirinya tidak mengetahui bahwa rumah yang bermula dari dapurnya itu sudah terbakar oleh si jago merah.
Hingga tak lama kemudian Ia mendengar suara warga yang berteriak kebakaran.
Mendengar hal itu Yuni beserta keluarganya baru menyadari bahwa rumahnya sudah terbakar.
Beruntungnya masih bisa melarikan diri dari amukan si jago merah.
Namun untuk dokumen dan barang-barang yang ada di rumahnya ludes terbakar.
"Pas kejadian dia sedang berada di rumah tak tau kalau ada kebakaran, karena ada suara teriakan dari warga ada kebakaran saya langsung lari."
"Dan semua barang-barang ikut terbakar, pakaian hanya sisa yang dipakai ini saja," kata Yuni.
Dengan peristiwa itu Yuni hanya pasrah atas musibah yang menimpanya.
Ia berharap agar mendapatkan bantuan secepatnya dari Pemerintah dan pihak-pihak terkait.
Dengan rasa prikemanusiaan tanpa ada yang menyuruh, warga pun langsung berinisiatif membuka posko Kebakaran yang tak jauh dari tempat kejadian. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak