Desak Usut Dalang Pembakaran Bendera PDI Perjuangan, Ini Penyataan Tegas Lasarus, Sujiwo dan Satar
Penyataan tegas disampaikan Ketua PDI Perjuangan Kalbar, Lasarus dan bendaharanya, Sujiwo, pada Kamis (25/6/2020).
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Muhammad Firdaus
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pembakaran bendera PDI Perjuangan membuat berang para kader partai banteng moncong putih tersebut.
Hal itu tak terkecuali datang dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Kalbar.
Penyataan tegas disampaikan Ketua PDI Perjuangan Kalbar, Lasarus dan bendaharanya, Sujiwo, pada Kamis (25/6/2020).
Keduanya meminta aparat penegak hukum untuk segera menangkap pelaku pembakaran bendera PDI Perjuangan saat aksi tolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
• BENDERA PDI Perjuangan Dibakar, Ini Isi Surat Perintah Megawati: Merdeka, Terus Rapatkan Barisan!
Bahkan, Lasarus juga mendorong aparat penegak hukum untuk segera mengusut dalang di balik aksi provokatif tersebut.
Meski mengaku berang dengan tindakan yang merugikan partainya itu, Lasarus tetap mengimbau para kader dan simpatisan PDI Perjuangan untuk tetap tenang dalam menyikapi situasi ini.
"Keluarga besar PDI Perjuangan saya minta untuk tidak terprovokasi dan tidak memercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Kita tegak lurus”.
“Apapun perintah partai, suatu saat nanti kita akan jalankan. Kita akan tegak lurus dengan komando dari Ketua Umum. Apapun yang diperintahkan Ibu Ketua Umum, secara tegak lurus akan kita jalankan," imbuhnya, Kamis (25/06/2020).
Ketua Komisi V DPR RI ini juga meminta kepada segenap kader dan jajaran pengurus partai di seluruh penjuru Kalimantan Barat untuk tetap menjaga soliditas.
Mereka juga diminta untuk menahan diri dari tindakan-tindakan yang justru malah memperburuk citra partai.
"Seluruh pengurus di semua tingkatan, simpatisan dan keluarga besar PDI Perjuangan saya minta untuk tetap solid”.
“Satu padu, jaga persatuan dan kesatuan. Jangan ada pergerakan apapun sebelum ada komando dari Ketua Umum," pintanya.
• PDI Perjuangan Landak Bersiap Peringati Bulan Bung Karno
Senada juga diungkapkan, Bendahara DPD PDI Perjuangan Kalbar, Sujiwo mengenai insiden yang berlangsung di depan gedung DPR-RI pada Rabu (24/06/2020) tersebut.
"Keluarga besar PDI Perjuangan Kalimantan Barat meminta aparat penegak hukum untuk memproses pembakar bendera PDI Perjuangan," ucap Sujiwo.
Sujiwo mengatakan bahwa tindakan pembakaran tersebut sangat tidak pantas dilakukan.
Bahkan menurutnya, perbuatan tidak terpuji itu sama saja dengan merendahkan marwah PDI Perjuangan.
"Bendera partai merupakan simbol, marwah dan kehormatan partai. Maka, selaku bendahara partai, saya minta aparat penegak hukum agar kiranya pembakar bendera tersebut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dapat ditangkap dan diproses supaya tidak semakin gaduh," pintanya.
Aksi pembakaran bendera yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab pada aksi tolak RUU HIP kemarin tampaknya benar-benar memantik reaksi dari kader PDI Perjuangan Kalimantan Barat.
Sejumlah pimpinan partai di tingkat cabang bahkan secara terang-terangan menyayangkan aksi yang melecehkan partai berlambang moncong putih tersebut.
"DPC PDI Perjuangan Sintang sangat mengutuk tindakan pembakaran bendera partai. Kami, PDI Perjuangan adalah partai yang sangat menjunjung persatuan dan kesatuan”.
“Kami tegaskan bahwa PDI Perjuangan sangat cinta damai, tetapi jangan pernah mengganggu kami," ucap Ketua DPC PDI Perjuangan Sintang Jeffray Edward.
"Jangan usik dan jangan ganggu kami. Jangan adu domba sesama anak bangsa karena kami keluarga besar PDI Perjuangan sangat cinta damai dan cinta NKRI," kata Agus Sudarmansyah, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kubu Raya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Pontianak Satarudin juga ikut menyatakan pendapatnya terkait aksi pembakaran bendera.
Menurut Satar, sapaan akrabnya, tindakan tersebut sangat provokatif, bahkan berpotensi memecah belah persatuan bangsa.
Ketua DPRD Kota Pontianak itu pun meminta aparat kepolisian untuk profesional dan tidak pandang bulu dalam menegakkan hukum.
Siapapun yang melanggar hukum, lanjut dia, mesti diberi sanksi tegas agar memberikan efek jera kepada pelaku. (*)